Dalam tulisan ini saya
akan coba membahas tentang apa saja yang mempengaruhi saya dalam memutuskan
untuk membeli satu barang. Berikut adalah berbagai pertimbangan saya dalam
memilih suatu barang:
1. Prioritas
Dalam memilih suatu
barang untuk dibeli, tentu yang menjadi pertimbangan saya pertama kali adalah
prioritas kebutuhan. Biasanya sebelum memutuskan membelanjakan dana untuk suatu
barang, saya coba untuk membuat list daftar kebutuhan yang harus saya beli
mulai dari kebutuhan primer sampai tersier, baru setelah itu saya memutuskan
untuk memakai dana yang saya punya secara cerdas. Kalaupun sudah saya putuskan
untuk berangkat ke sebuah toko untuk membeli suatu barang, ataupun membuka
situs online untuk membeli suatu barang, ada tujuh hal yang bisa menjadi bahan
pertimbangan sebelum saya memutuskan untuk membeli barang tersebut yaitu:
1 . Apakah saya harus membeli
barang ini ?
Bisakah saya meminjam barang ini dari seorang teman atau bertukar dengan barang
lain milik teman. Apakah memang harus dibeli saat ini atau masih bisa ditunda.
2 . Apakah saya mendapatkan harga terbaik?
Sebelum saya memutuskan untuk membeli, saya mencoba membandingkan harganya di
toko yang lain, untuk memastikan bahwa saya mendapatkan harga paling murah. Tidak
lupa juga, jika saya belanja online, saya tidak langsung menekan tombol checkout sampai
saya mendapatkan kode diskon atau kupon. Jangan pula meninggalkan nomor kartu
kredit atau password di situs belanja.
3 . Jangan Emosional
Penelitian menunjukkan bahwa kita bersedia untuk menghabiskan lebih banyak uang
ketika kita emosional. Maka dari itu saya perlu waktu untuk meneliti barang itu
sambil memikirkan perlu atau tidak dibeli sekarang.
4 . Jangan tergoda promosi
Tawaran diskon dan sale sering menggoda kita untuk membeli, padahal
kita sebenarnya tak terlalu membutuhkan barang itu. Atau, kita juga tidak tahu
apakah harga itu memang benar-benar didiskon atau hanya permainan saja.
5 . Tak harus beli sekarang
Jika saya memang amat berminat akan barang itu, tak perlu harus membelinya saat
itu juga. Karena saya bisa minta penjual untuk mengirimkan katalog atau promosi
barang tersebut melalui email misalnya, dengan begitu saya punya waktu untuk
mempertimbangkannya.
6 . Apakah saya menyukai dan membutuhkannya barang itu?
Jangan menarik pelatuk pembelian sampai Anda punya jawaban 'ya' untuk dua
pertanyaan itu. Jika Anda tidak sepenuhnya terpikat untuk membeli barang itu,
Anda mungkin akan enggan membayarnya ketika tagihan datang, Itulah yang saya
fikirkan.
7 . Dapatkah saya membelinya?
Jika saya tidak memiliki uang di bank untuk membayar barang itu secara penuh,
sebaiknya jangan membeli, tidak peduli betapa murahnya barang itu. Jangan
memaksakan diri untuk menggunakan kartu kredit jika saya tidak yakin bisa
menyicilnya dengan tepat waktu.
Teliti sebelum membeli lebih baik daripada membeli sesuatu yang tidak ada
gunanya, itulah yang menjadi dasar saya dalam menentukan apakah saya jadi
membeli suatu barang atau tidak.
2. Kualitas barang
Sekarang sudah saatnya
kita sebagai konsumen harus cerdas dalam memilih suatu produk barang, karena
konsumen juga mengambil andil besar dalam menentukan perusahaan mana yang harus
bertahan dan perusahaan mana yang segera tereliminasi dalam pasar. Khususnya di
Indonesia, kita sebagai konsumen harus membantu pemerintah dalam menentukan
kualitas suatu barang, agar produk-produk yang masuk ke Indonesia merupakan
produk yang berkualitas baik. Seperti halnya dalam makanan, kita tentu ingin
makanan yang masuk ke pencernaan kita adalah makanan yang berkualitas baik,
yang dijamin kesehatannya, yang pembuatannya higienis dan aman bagi pencernaan.
Oleh karna itu saya pribadi tidak setengah-setengah dalam memilih suatu produk
khususnya dalam makanan yang memang merupakan kebutuhan sehari-hari saya. Dalam
contoh kasus makanan tersebut tentu saya akan membeli kualitas terbaik dari
makanan yang saya beli yang tentunya menyehatkan, walaupun sedikit mahal namun
aman bagi pencernaan.
Berikut adalah berbagai
pertimbangan saya dalam memilih suatu barang untuk dibeli, semoga informasi ini
bermanfaat.