Dibawah ini terdapat 3 Jurnal yang membahas tentang etika bisnis perusahaan. Dalam tulisan kali ini saya akan membahas tentang perusahaan yang mempraktekan etika bisnis dalam bisnisnya, sehingga dapat diketahui apakah ada perbedaan kinerja keuangan, harga saham , kepuasan konsumen, dan faktor-fakotr lainnya yang mempengaruhi kinerja perusahaan antara perusahaan yang mempraktekan etika bisnis dengan yang tidak.
PENGARUH
PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP
KINERJA
KEUANGAN PERUSAHAAN DAN HARGA SAHAM
Oleh
Samsinar
Anwar, Siti. Haerani, Gagaring Pagalung
Abstrak
Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pengungkapan Corporate Social
Responsibility
terhadap
kinerja keuangan perusahaan dan harga saham dengan cara melakukan
analisis
pada Perusahaan yang telah melakukan pengungkapan Corporate Sosial
Responsibility
yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Serta melihat pengaruhnya terhadap kinerja
Keuangan
Perusahaan
dan harga saham di BEI. Data yang dianalisis adalah data sekunder berbentuk time
series
dari
tahun 2007-2009 pengungkapan Corporate Social Responsibility dan kinerja
keuangan
perusahaan
(ROA, ROE dan EVA) terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur, komunikasi
dan
bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Analisis data mengggunakan
metode
analisis
estimasi regresi persamaan simultan atau SEM (Structural Equation Modelling).
Ada
temuan
dalam penelitian ini bahwa pengaruh secara simultan antara Kinerja keuangan
Perusahaan
yang
di ukur dengan ROA, ROE dan EVA berpengaruh positif pada Pengungkapan Corporate
Social
Responsibility pada laporan keuangan perusahaan. Return
On Asset (ROA), Return On
Equity
(ROE)
dan Economic Value Added (EVA) dan CSR berpengaruh positif terhadap
harga
saham.
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa, hipotesis yang menyatakan ada
pengaruh
signifikan
antara Return On Asset (ROA) Return On Equity (ROE), Economic
Value Added (EVA),
dan
CSR terhadap harga saham secara parsial diterima. Hasil pengujian hipotesis
menunjukkan
bahwa,
hipotesis yang menyatakan ada pengaruh signifikan antara Return On Asset (ROA),
Return
On
Equity (ROE), Economic Value Added (EVA) dan CSR
berpengaruh terhadap harga saham
secara
simultan diterima. Pengungkapan Corporate Social Responsibility memberi
pengaruh positif
terhadap
hubungan antara kinerja keuangan perusahaan dan harga saham di pasar modal.
PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
PERCEPTION TERHADAP PERSEPSI PRICE FAIRNESS, PERSONAL SATISFACTION SERTA
NIAT BELI, COMPLAINT INTENTION DAN SWITCHING INTENTION
HE LEN
XIAO_XI_BLUETTEZ@YAHOO.CO.ID
ABSTRACT
This study aims
to determine the effect of Corporate Social Responsibility perception toward
price fairness perception, personal satisfaction with purchase intention,
complaint intention and switching intention. The sample in this study were
students Widya Mandala Catholic University Surabaya in Department of Management
Retail Concentration. The sampling technique used was purposive sampling. The
number of respondents in this study is 120 respondents. Analytical techniques
used in this study is Structural Equation Modeling (SEM) using LISREL 8.70
program.
The
results show that the hypothesis 1 of a Corporate Social Responsibility
Perception significant effect on of price fairness perceptions. Hypothesis 2 is
Corporate Social Responsibility Perception unsignificant effect on personal
satisfaction. Hypothesis 3 that the price fairness perceptions unsignificant
effect on of purchase intention. Hypothesis 4 is the perception of price
fairness significant effect to the complaint intention. Hypothesis 5 is a
perception of price fairness significant effect on switching intention.
Hypothesis 6 is a personal satisfaction significant effect to purchase
intention. Hypothesis 7 is a personal satisfaction unsignificant effect on
complaint intention, hypothesis 8 is a personal satisfaction unsignificant
effect on switching intention.
Keywords:
Corporate Social Responsibility perception, price fairness perception, personal
satisfaction, purchase intention, complaint intention, switching intention.
PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
PERCEPTION TERHADAP PERSEPSI PRICE FAIRNESS, PERSONAL SATISFACTION SERTA
NIAT BELI, COMPLAINT INTENTION DAN SWITCHING INTENTION
HE LEN
XIAO_XI_BLUETTEZ@YAHOO.CO.ID
ABSTRACT
This study aims
to determine the effect of Corporate Social Responsibility perception toward
price fairness perception, personal satisfaction with purchase intention,
complaint intention and switching intention. The sample in this study were
students Widya Mandala Catholic University Surabaya in Department of Management
Retail Concentration. The sampling technique used was purposive sampling. The
number of respondents in this study is 120 respondents. Analytical techniques
used in this study is Structural Equation Modeling (SEM) using LISREL 8.70
program.
The
results show that the hypothesis 1 of a Corporate Social Responsibility
Perception significant effect on of price fairness perceptions. Hypothesis 2 is
Corporate Social Responsibility Perception unsignificant effect on personal
satisfaction. Hypothesis 3 that the price fairness perceptions unsignificant
effect on of purchase intention. Hypothesis 4 is the perception of price
fairness significant effect to the complaint intention. Hypothesis 5 is a
perception of price fairness significant effect on switching intention. Hypothesis
6 is a personal satisfaction significant effect to purchase intention.
Hypothesis 7 is a personal satisfaction unsignificant effect on complaint
intention, hypothesis 8 is a personal satisfaction unsignificant effect on
switching intention.
Keywords:
Corporate Social Responsibility perception, price fairness perception, personal
satisfaction, purchase intention, complaint intention, switching intention.
Analisis:
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang pengaruh pengungkapan
corporate social responsibility terhadap kinerja keuangan perusahaan
(ROA, ROE dan EVA) dan harga saham pada perusahaan manufaktur, komunikasi dan
bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), maka dapat disimpulkan
hal-hal sebagai berikut : (1) Kinerja keuangan Perusahaan yang di ukur dengan
ROA, ROE dan EVA berpengaruh positif pada Pengungkapan Corporate Social Responsibility
pada laporan keuangan perusahaan. (2) Return On Asset (ROA), Return
On Equity (ROE) dan Economic Value Added (EVA) dan CSR
berpengaruh positif terhadap harga saham. Hasil pengujian hipotesis (uji – t)
menunjukkan bahwa, hipotesis yang menyatakan ada pengaruh signifikan antara Return
On Asset (ROA) Return On Equity (ROE), Economic Value Added
(EVA), dan CSR terhadap harga saham secara parsial diterima. (3) Hasil pengujian
hipotesis (uji – F) menunjukkan bahwa, hipotesis yang menyatakan ada pengaruh
signifikan antara Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Economic
Value Added (EVA) dan CSR berpengaruh terhadap harga saham secara simultan
diterima. (4) Pengungkapan Corporate Social Responsibility memberi
pengaruh positif terhadap hubungan antara kinerja keuangan perusahaan dan harga
saham di pasar modal. Pengungkapan CSR memberikan pengaruh positif hubungan
antara kinerja
keuangan
perusahaan dengan harga saham di pasar modal. Pengungkapan CSR dalam
laporan
keuangan tahunan perusahaan memperkuat citra perusahaan dan menjadi sebagai
salah satu pertimbangan yang diperhatikan investor maupun calon investor
memilih
tempat investasi karena menganggap bahwa perusahaan tersebut memiliki tata
kelola
perusahaan atau good corporate governance yang baik karena pengungkapan
tanggung jawab sosial perusahaan merupakan bagian dari good
corporate governance dan
memberikan
image kepada masyarakat bahwa perusahaan tidak lagi mengejar hanya profit
semata tetapi sudah memperhatikan lingkungan dan masyarakat dengan menjalankan
prinsip triple bottom line. Hasil penelitian ini juga mendukung toeri agency
bahwa dengan adanya pengungkapan yang transfaransi yang dilakukan pihak
manajemen perusahaan
termasuk
pengungkapan CSR memberikan kesan kepada principal bahwa perusahaan growth dan
akan memiliki keberlanjutan.
Dari
hasil pengujian hipotesis dan pembahasan, maka dalam penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa hipotesis yaitu corporate social responsibility perception
berpengaruh signifikan terhadap persepsi price fairness. Hipotesis 2
yaitu corporate social responsibility perception tidak berpengaruh
signifikan terhadap personal satisfaction. Hipotesis 3 yaitu persepsi price
fairness tidak berpengaruh signifikan terhadap niat beli. Hipotesis 4 yaitu
persepsi price fairness berpengaruh signifikan terhadap complaint
intention. Hipotesis 5 yaitu persepsi price fairness berpengaruh
signifikan terhadap switching intention. Hipotesis 6 yaitu personal
satisfaction berpengaruh signifikan terhadap niat beli. Hipotesis 7 personal
satisfaction tidak berpengaruh signifikan terhadap complaint intention.
Hipotesis 8 yaitu personal satisfaction tidak berpengaruh signifikan
terhadap switching intention. Pengujian hipotesis 1 tentang pengaruh CSR
perception terhadap persepsi price fairness terbukti. CSR perception
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap persepsi price
fairness. Hal ini sesuai dengan pendapat Xia dkk. (2004, dalam Carvalho,
2010) banyak faktor yang menentukan persepsi price fairness, faktor yang
paling penting adalah penilaian konsumen mengenai kenaikan alasan dari harga yang
tinggi tersebut. Pengujian hipotesis 2 tentang pengaruh CSR perception terhadap
personal satisfaction tidak terbukti. CSR perception mempunyai
pengaruh positif, akan tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap persepsi personal
satisfaction. Menurut Babin, dkk (1994, dalam Japarianto, 2010) nilai
berbelanja berorientasi pada dua motivasi, yaitu motivasi utilitarian dan
motivasi hedonic. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan gaya
hidup masyarakat pada saat ini yang bersifat hedonis sehingga melupakan
solidaritas dan nilai-nilai sosial yang ada. Konsumen hanya menganut nilai hedonic
saja dengan memperhatikan kepuasan dirinya sendiri.
Pengujian
hipotesis 3, tentang pengaruh persepsi price fairness terhadap niat beli
tidak terbukti. Persepsi price fairness mempunyai pengaruh negatif, akan
tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap niat beli . Kurniawan dkk. (2008)
mengatakan bahwa faktor terpenting dari harga sebenarnya bukan harga itu
sendiri (objective price), akan tetapi harga subyektif, yaitu harga yang
dipersepsikan oleh konsumen.
Pengujian
hipotesis 4, tentang pengaruh persepsi price fairness terhadap complaint
intention terbukti. Persepsi price fairness mempunyai pengaruh
negatif akan tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap complaint
intention. Hal ini didukung dengan penelitian (Bagozzi dkk., 1999; Bechwati
and Morrin, 2003; Folkes dkk., 1987; dalam Carvalho dkk, 2010) yang menggunakan
pendekatan emosi dan keadilan distributif yang mengatakan bahwa persepsi price
fairness berhubungan negatif dengan complaining intention.
Pengujian
hipotesis 5, tentang pengaruh persepsi price fairness terhadap switching
intention terbukti. Persepsi price fairness mempunyai pengaruh
negatif dan signifikan terhadap switching intention. Hal ini didukung
dengan penelitian (Bagozzi dkk., 1999;Bechwati and Morrin, 2003; Folkes dkk.,
1987; dalam Carvalho dkk, 2010) yang menggunakan pendekatan emosi dan keadilan
distributif yang mengatakan bahwa persepsi price fairness berpengaruh
negatif dengan switching intention.
Pengujian
hipotesis 6 tentang pengaruh personal satisfaction terhadap niat beli
terbukti. Personal satisfaction mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap niat beli. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dilakukan
oleh Smith (1996, dalam Carvalho dkk, 2010) menunjukkan bahwa ada kepuasan
individu karena konsumen merasa benar dan telah berbuat baik untuk orang lain
melalui program CSR.
Pengujian
hipotesis 7 tentang pengaruh personal satisfaction terhadap complaint
intention tidak terbukti. Personal satisfaction mempunyai pengaruh
negatif akan tetapi tidak signifikan terhadap complaint intention. Hal
ini membuat seseorang malas untuk melakukan complaint. Hal ini sesuai
dengan penelitian Singh and Wilkes (1996, dalam Kim, dkk, 2003) yang mengatakan
bahwa Alienasi (pengasingan) konsumen dapat juga mempengaruhi harapan konsumen
tentang perusahaan
Pengujian
hipotesis 8 tentang pengaruh personal satisfaction terhadap switching
intention tidak terbukti. Personal satisfaction mempunyai pengaruh
negatif akan tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap switching
intention. Hal ini ditunjukkan pada penelitian yang dilakukan oleh Strauss
& Neuhaus (1997, dalam Wijayanti, 2008) menemukan bahwa sejumlah pelanggan
yang mengeskpresikan kepuasan, masih juga berpindah. Sejumlah pelanggan yang
tidak puas, justru tidak berpindah. motivasi utilitarian dan motivasi hedonic.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan gaya hidup masyarakat pada saat
ini yang bersifat hedonis sehingga melupakan solidaritas dan nilai-nilai sosial
yang ada. Konsumen hanya menganut nilai hedonic saja dengan
memperhatikan kepuasan dirinya sendiri.
Pengujian
hipotesis 3, tentang pengaruh persepsi price fairness terhadap niat beli
tidak terbukti. Persepsi price fairness mempunyai pengaruh negatif, akan
tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap niat beli . Kurniawan dkk. (2008)
mengatakan bahwa faktor terpenting dari harga sebenarnya bukan harga itu
sendiri (objective price), akan tetapi harga subyektif, yaitu harga yang
dipersepsikan oleh konsumen.
Pengujian
hipotesis 4, tentang pengaruh persepsi price fairness terhadap complaint
intention terbukti. Persepsi price fairness mempunyai pengaruh
negatif akan tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap complaint
intention. Hal ini didukung dengan penelitian (Bagozzi dkk., 1999; Bechwati
and Morrin, 2003; Folkes dkk., 1987; dalam Carvalho dkk, 2010) yang menggunakan
pendekatan emosi dan keadilan distributif yang mengatakan bahwa persepsi price
fairness berhubungan negatif dengan complaining intention.
Pengujian
hipotesis 5, tentang pengaruh persepsi price fairness terhadap switching
intention terbukti. Persepsi price fairness mempunyai pengaruh
negatif dan signifikan terhadap switching intention. Hal ini didukung
dengan penelitian (Bagozzi dkk., 1999;Bechwati and Morrin, 2003; Folkes dkk.,
1987; dalam Carvalho dkk, 2010) yang menggunakan pendekatan emosi dan keadilan
distributif yang mengatakan bahwa persepsi price fairness berpengaruh
negatif dengan switching intention.
Pengujian
hipotesis 6 tentang pengaruh personal satisfaction terhadap niat beli
terbukti. Personal satisfaction mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap niat beli. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dilakukan
oleh Smith (1996, dalam Carvalho dkk, 2010) menunjukkan bahwa ada kepuasan
individu karena konsumen merasa benar dan telah berbuat baik untuk orang lain
melalui program CSR.
Pengujian
hipotesis 7 tentang pengaruh personal satisfaction terhadap complaint
intention tidak terbukti. Personal satisfaction mempunyai pengaruh
negatif akan tetapi tidak signifikan terhadap complaint intention. Hal
ini membuat seseorang malas untuk melakukan complaint. Hal ini sesuai
dengan penelitian Singh and Wilkes (1996, dalam Kim, dkk, 2003) yang mengatakan
bahwa Alienasi (pengasingan) konsumen dapat juga mempengaruhi harapan konsumen
tentang perusahaan
Pengujian
hipotesis 8 tentang pengaruh personal satisfaction terhadap switching
intention tidak terbukti. Personal satisfaction mempunyai pengaruh
negatif akan tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap switching
intention. Hal ini ditunjukkan pada penelitian yang dilakukan oleh Strauss &
Neuhaus (1997, dalam Wijayanti, 2008) menemukan bahwa sejumlah pelanggan yang
mengeskpresikan kepuasan, masih juga berpindah. Sejumlah pelanggan yang tidak
puas, justru tidak berpindah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Hai, Bagaimana menurutmu? Ada komentar?