BAB IV (Pertemuan ke-5)
PEMBENTUKAN PROGRAM INVESTASI
PERENCANAAN
FINANSIAL
Setiap
investor perlu memiliki program untuk mencapai tujuan investasinya. Inti
program investasi tersebut adalah rencana investasi yang dapat membuat tujuan
menjadi operasional. Oleh karena tujuan investasi harus konsisten dengan tujuan
finansial secara keseluruhan, maka rencana investasi harus sesuai dengan
perencanaan finansial yang lebih luas. Perencanaan finansial ini tidak hanya
menyangkut pendapatan dan pengeluaran tetapi juga termasuk asuransi dan pajak.
Proses
perencanaan finansial meliputi 3 kegiatan utama yaitu sbb:
1. Penilaian
Keadaan Finansial saat ini.
Untuk menilai keuangan saat ini dapat
ditunjukkan dengan 2 laporan keuangan yaitu laporan posisi keuangan (neraca)
dan laporan hasil usaha (rugi/laba).
- Neraca (Balance Sheet).
Neraca mencerminkan kekayaan, hutang dan
modal pada saat tertentu.
Persamaan dari hubungan ketiga unsur tsb
adalah sbb:
Kekayaan = Hutang +
Modal
Bentuk neraca terdapat pos Aktiva, Pasiva
& Modal.
Aktiva berupa kekayaan yang bisa berbentuk : kas, stock barang, uang muka sewa ruangan/
kendaraan dan sebagainya.
Aktiva (asset) dapat digolongkan dalam
finansial dan nonfinansial. Aktiva finansial merupakan kekayaan yang dapat
dengan cepat diubah menjadi uang tunai, aktiva ini termasuk kas,
tabungan/deposito, investasi security dan pemberian pinjaman/piutang.
Aktiva nonfinansial meliputi kekayaan yang
dibeli untuk digunakan dalam usaha; aktiva ini termasuk real estate (tanah dan
bangunan), kendaraan, peralatan dan perabotan.
Hutang
(liability) berasal dari
berbagai sumber seperti faktur/tagihan yang belum dibayar, transaksi dengan
penangguhan pembayaran, saldo cicilan utang, pinjaman hipotik dan hutang
lainnya.
Modal (net worth) merupakan sumber kekayaan
yang berasal dari pemilik (equity) sehingga merupakan jumlah yang tertinggal
setelah seluruh aktiva dijual dan semua utang dibayar. Persamaannya menjadi
sbb:
Modal =
Aktiva + Hutang
Oleh karena modal mencerminkan kekayaan
pemilik, maka bisa menjadi ukuran keberhasilan finansial dalam proses
perencanaan finansial.
- Laporan Hasil Usaha (Income Statement).
Laporan hasil usaha memuat kegiatan
finansial yang telah terjadi selama suatu periode tertentu, biasanya 1 tahun.
Laporan ini memuat 3 unsur dasar yaitu: penghasilan, biaya dan sumbangan
terhadap tabungan atau investasi yang bisa positif (laba) atau negative (rugi).
Penghasilan (income), merupakan uang tunai
yang diterima selama suatu periode dan bagi individu meliputi: upah, gaji,
bonus, komisi, deviden, sewa dan bunga yang diterima. Juga termasuk capital
gain (loss), hasil penjualan aktiva dan uang lainnya yang diterima selama
periode tsb.
Biaya (expense) adalah pembayaran tunai
yang dilakukan selama suatu periode tertentu. Kategori utama biaya bagi
individu termasuk diantaranya: perumahan, listrik, PAM, Gas LPG, makan, mobil,
kesehatan, pakaian, asuransi, pajak, barang rumah tangga, rekreasi dan hiburan.
Sumbangan terhadap tabungan atau investasi,
bila selisih penghasilan atas biaya ternyata positif dapat dipakai menambah
tabungan atau investasi, atau membayar hutang; bila negative harus ditutup
dengan mengurangi tabungan atau investasi atau dengan meminjam.
2. Menetapkan
Tujuan Finansial.
Tujuan finansial harus ditetapkan dalam
batas kemampuan untuk dapat dicapai. Tujuan tersebut dapat dibedakan menjadi:
- Tujuan jangka Panjang.
Yaitu 5 tahun atau lebih, namun harus tetap
konkrit, misalnya: pensiun pada umur 55 tahun dengan modal Rp. 500 juta,
membeli rumah Rp. 100 juta tahun 2020, atau biaya pendidikan di perguruan
tinggi sebesar 8 juta setiap tahun.
- Tujuan jangka Pendek.
Yaitu 1 atau 2 tahun, tetapi harus
konsisisten dengan tujuan jangka panjang, misalnya memupuk modal Rp. 50 juta
pada akhir tahun depan, membeli mobil Rp. 100 juta 2 tahun mendatang.
3. Penyusunan
Anggaran.
Anggaran (Budget)
adalah rencana pendapatan dan pengeluaran sebagai pedoman arahan kegiatan
finansial untuk mencapai tujuan jangka pendek. Anggaran umumnya mencakup
periode 1 tahun yang dipecah dalam interval bulanan sesuai dengan siklus
penagihan dari setiap organisasi.
Anggaran terdiri
dari 3 aspek utama yaitu : perkiraan pendapatan, perkiraan pengeluaran dan
perkiraan surplus atau defisit.
Perkiraan tersebut
disusun atas dasar tunai (cash basis) artinya pendapatan dihitung pada saat
diterima secara tunai dan pengeluaran diperkirakan pada bulan dikeluarkan
secara tunai.
ASURANSI
Asuransi
merupakan unsur penting dalam perencanaan finansial, karena memberikan
perlindungan terhadap peristiwa yang merugikan keuangan dan memberikan
kemanfaatan tunai. Asuransi memerlu-kan pembayaran sekarang untuk kemanfaatan
potensial di masa depan. Keputusan untuk membeli asuransi dapat mempengaruhi
jumlah dana yang dapat diinvestasikan.
a.
Prinsip Asuransi.
Banyak jenis asuransi yang telah berkembang
luas, meskipun setiap bentuk memberikan berbagai jenis perlindungan, namun
semuanya memiliki sifat-sifat umum tertentu yang menyangkut: resiko,
mekanisme dan resiko yang dapat diasuransikan.
Resiko dalam asuransi dapat diartikan sebagai
ketidakpastian yang menyangkut kerugian ekonomis.
Mekanisme asuransi, memungkinkan
orang untuk mengurangi resiko finansial dengan membagi kerugian yang menyangkut
terjadinya peristiwa yang tidak pasti. Setiap tertanggung membayar premi yang
relative kecil untuk memperoleh janji penggantian kerugian tertentu. Pihak
penanggung, berdasarkan hukum angka besar, dapat memperkirakan jumlah
penggantian kerugian selama periode tertentu.
Resiko yang dapat diasuransikan, harus memenuhi
syarat tertentu, yaitu: harus ada sekelompok besar orang dengan eksposur
kerugian yang serupa, eksposur kerugian tersebut harus diakibatkan sebab-sebab
yang tidak disengaja dan tidak diharapkan, biaya asuransinya harus relative
rendah dan resiko itu tidak boleh memiliki potensi malapetaka yang luas.
b.
Program Pensiun.
Apabila asuransi
jiwa pada hakekatnya memberikan perlindungan terhadap kematian premature, maka
pensiun memberikan perlindungan terhadap kehidupan yang panjang. Oleh karena
itu setiap orang perlu mempersiapkan diri dengan menabung (mencicil pembentukan
dana) untuk hari tua pada saat yang bersangkutan harus berhenti bekerja dan
tidak memiliki sumber penghasilan lagi.
Berbagai bentuk
asuran dan pension dapat diperoleh baik secara individual oleh individu yang
bersangkutan maupun melalui jaminan social, programa yang diadakan oleh
pengusaha bagi karya-wannya.
PAJAK
Dalam program investasi pajak juga harus
dipertimbangkan untuk strategi investasi yang berhubungan dengan berbagai jenis
wahana investasi. Bahkan perpajakan mempunyai pengaruh atas seluruh keputusan
finansial, dalam arti pengetahuan mengenai pajak dapat bermanfaat untuk
mengurangi pajak sehingga akan meningkatkan hasil sesudah pajak dalam rangka
mencapai tujuan finansial.
Pajak dalam
Investasi.
Bagi seorang investor, dimensi perpajakan utama
menyangkut penghasilan berjalan, capital gain, perlindungan pajak dan
perencanaan pajak.
a.
Penghasilan Berjalan.
Investor yang
investasinya mendapatkan penghasilan berjalan seperti deviden & bunga
dikenakan pajak tergolong pajak rendah (low tax bracket) capital gain,
perlindungan pajak dan perencanaan pajak. Penghasilan berjalan ini dikenakan
pajak sebagai penghasilan biasa (ordinary income).
b.
Capital Gain.
Capital gain jangka
pendek dikenakan pajak seperti pajak penghasilan biasa, sehingga tidak
memberikan keuntungan bagi pajak.
Sedangkan 60%
capital gain jangka panjang dibebaskan (totally exempt) dari pajak; sisanya 40%
dikenakan pajak seperti penghasilan biasa, sehingga tariff pajak maksimum dari
capital gain jangka panjang adalah 20% (40% kena pajak dengan tariff maksimum
50%)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Hai, Bagaimana menurutmu? Ada komentar?