BAB II
PASAR &
TRANSAKSI INVESTASI
PASAR EFEK
Pasar Efek (securities
market) merupakan mekanisme yang memungkinkan penawar dan peminta dana
melakukan transaksi penjualan dan pembelian sekuritas.
Pasar efek dapat dibedakan menjadi:
a.
Pasar Uang (money
market) dimana efek jangka pendek dibeli dan dijual.
b.
Pasar Modal (capital
market) dimana transaksi dilakukan untuk efek jangka panjang seperti saham
dan obligasi.
Yang akan dibahas pada bab ini hanyalah Pasar Modal,
karena Pasar Uang hanya berhubungan dengan perbankan
Pasar Modal dapat digolongkan ke dalam Pasar Perdana
dan Pasar Sekunder.
1. Pasar Perdana.
Pasar perdana (Primary Market) adalah pasar di mana
emisi baru (new issue) efek
ditawarkan kepada publik. Bila suatu perusahaan menawarkan efek baru, sejumlah
institusi akan terlibat dalam proses penjualan. Perusahaan yang mengeluarkan
efek (emiten) akan menggunakan bank
investasi (investment banker) sebagai
underwriter atau penjamin bahwa emiten
akan menerima setidaknya jumlah minimum tertentu untuk emisinya.
Jika emisi
efeknya sangat besar, bank investasi akan mengajak bank lain sebagai partner untuk membentuk sindikasi underwriting dengan maksud untuk membagi
resiko yang berhubungan dengan penjualan efek baru.
Masing-masing
anggota sindikasi membentuk kelompok pemasar (selling group) yang bertanggung jawab untuk mendistribusi bagian tertentu
dari emisi baru kepada investor publik. Kelompok pemasar biasanya terdiri dari
sejumlah perusahaan pialang (brokerage
firm) yang masing-masing menerima tanggungjawab memasarkan bagian tertentu
dari emisi.
Balas jasa untuk underwriting dan penjualan biasanya
berupa diskon atas harga jual efek.
Contoh: bank investasi membayar
emiten Rp. 1.000 per-saham yang akan dijual kepada pembeli Rp.2.000 per-saham.
Bank investasi kemudian menjualnya kepada anggota pemasar Rp. 1.750 per-saham.
Dengan demikian bank investasi memperoleh Rp. 1.750 – Rp. 1.000 = Rp.750
per-saham, dan anggota kelompok pemasar mendapatkan Rp. 2.000 – Rp. 1.750 = Rp.
250 per-saham yang dijual.
2. Pasar Sekunder.
Pasar sekunder (secondary market) adalah pasar di mana
efek diperdagangan setelah dijual perdana (emisi). Pasar sekunder timbul karena
setelah suatu efek di –issue,
sementara pembelinya ingin menjual saham tersebut dan lainnya ingin membelinya.
Pasar sekunder terutama terdiri dari: bursa efek (organized securities exchange) dan pasar melalui kaunter (over the counter market).
B U R S A
E F E K
Bursa Efek (Securities
Exchange) adalah lembaga sentral di mana kekuatan penawaran dan permintaan
untuk efek tertentu dipertemukan. Seluruh perdagangan dilakukan di satu tempat,
dan dibawah sejumlah peraturan tertentu. Bursa utama dimana transaksi saham dan
obligasi dilakukan di Indonesia adalah Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES).
Di Amerika bursa efek utamanya adalah New
York Stock Exchange (NYSE) dan American Stock Exchange (AMEX).
Untuk dapat melakukan perdagangan efek, individu
atau perusahaan pialang harus terdaftar (listed)
menjadi anggota (member) bursa.
Keanggotaan ini dibagi dalam 3 kategori utama:
1.
Melakukan transaksi untuk Klien.
a.
Pialang Komisi (commission
Broker), peranannya 52%, kegiatannya melakukan transaksi penjualan dan
pembelian saham + obligasi sesuai permintaan klien.
b.
Pialang Obligasi (Bond
Broker), peranannya 2%, kegiatannya pialang komisi yang hanya melakukan
transaksi obligasi untuk kliennya.
2.
Melakukan transaksi untuk Anggota Lain.
a.
Pialang Independen (Independen Broker), peranannya 10%, kegiatannya melakukan pesanan
untuk pialang lain yang tidak dapat melakukannya karena aktivitas pasar yang
sangat tinggi.
b.
Spesialis (Specialist),
peranannya 29%, kegiatannya mengusahakan kehidupan pasar terus menerus dan
melakukan transaksi odd-lot.
3.
Melakukan transaksi untuk Diri Sendiri.
Pedagang
Terdaftar (Registered Trader),
peranan 4%, kegiatannya membeli dan menjual efek bagi diri sendiri dan harus
mentaati peraturan untuk melindungi publik.
Semua transaksi dilakukan dilantai bursa atas dasar
proses lelang (auction process). Tujuannya adalah memenuhi semua pesanan
pembelian pada harga terendah dan memenuhi semua pesanan penjualan pada harga
tertinggi, sehingga baik pembeli maupun penjual mendapat hasil sebaik mungkin.
BURSA OPTION & BURSA FUTURES
Options yang membolehkan
pemegangnya untuk membeli atau menjual asset finansial pada suatu harga
tertentu selama periode tertentu didaftar dan diperdagangkan di bursa tertentu.
Di Amerika bursa options yang dominan adalah Chicago Board Options Exchange (CBOE).
Futures yang merupakan kontrak yang menjanjikan
penyerahan mendatang dari komoditi, valuta asing, atau instrument finansial dengan harga tertentu pada suatu tanggal tertentu,
diperdagangkan pada berbagai bursa. Di Amerika bursa futures yang dominan
adalah Chicago Board Trade (CBT) yang merupakan forum terorganisasi
di mana anggotanya dapat melakukan transaksi atas komoditi yang terdaftar dan
kontrak finansial mendatang.
PASAR OVER-THE COUNTER
Over The Counter
(OTC) Market bukan merupakan
suatu lembaga khusus, tetapi merupakan cara lain memperdagangankan efek. Pasar
OTC berupa jaringan telekomunikasi yang tersebar diberbagai tempat dimana
pembeli dan penjual dari efek tertentu dapat dipertemukan bersama.
Harga pasar dari surat efek OTC terbentuk dari
pertemuan antara kekuatan penawaran dan permintaan oleh dealer. Lain halnya dengan Bursa Efek (dimana penjual & pembeli
dipertemukan oleh pialang), maka dealer melakukan perdagangan surat efek
tertentu sebagai pihak ke-2 dengan menawarkan untuk membeli atau menjual pada
harga tertentu.
Contoh: dealer melakukan transaksi dengan menawarkan
untuk membeli saham dari investor dengan harga tertinggi Rp. 2.950 (bid price), dan menjual saham kepada
investor lain dengan harga terendah Rp.3.100 (ask price). Dealer mendapatkan laba dari perbedaan antara bid price dan ask price.
Transaksi OTC yang dilakukan atas surat efek yang
terdaftar (listed) di bursa efek disebut Pasar
Tersier (Third Market). Pasar ini
diadakan untuk memenuhi kebutuhan investor institusional besar seperti Mutual
Fund dan Asuransi Jiwa.
Apabila transaksi OTC dilakukan langsung antara
pembeli dan penjual institusional besar, maka transaksi itu dinamakan Pasar Kuarter (Fourth Market). Pasar kuarter dilakukan tidak melalui dealer, tapi
bisa menggunakan perusahaan pialang untuk membantu mendapatkan penjual atau
pembeli yang cocok.
PENGATURAN PASAR EFEK
Peraturan
perundang-undangan tentang efek dikeluarkan terutama untuk:
a.
Menjamin
keterbukaan yang cukup dan akurat mengenai informasi bagi investor yang adan
dan potensial
b.
Mencegah
dan menghukum penyalahgunaan dan misrepresentasi
c.
Membentuk
lembaga yaitu komisi & bursa,
seperti : BAPEPAM dan BEJ, BES yang ditugaskan untuk menegakkan hokum (enforecement) dan penyelenggaraan
transaksi.
TRANSAKSI EFEK
Kondisi
pasar efek bisa dibedakan antara keadaan dimana tingkat harga secara umum
meningkat (bull market) atau menurut (bear market). Perubahan keadaan pasar
umumnya disebabkan karena perubahan dalam sikap investor, aktivitas
perekonomian dan tindakan/kebijaksanaan pemerintah untuk memacu atau menurunkan
tingkat kegiatan ekonomi.
Bull Market adalah pasar yang menguntungkan (favorable), umumnya berhubungan dengan optimism investor, kegairahan
ekonomi dan pemacuan pemerintah.
Bear Market adalah pasar yang tidak menguntungkan (unfavorable), umumnya berhubungan
dengan pesimisme investor, kelesuan ekonomi, dan pengendalian pemerintah.
Kondisi pasar sulit diperkirakan dan biasanya baru dapat diketahui hanya
setelah terjadi.
Agar
dapat melakukan transaksi, investor harus memahami prosedue untuk melakukan
transaksi serta pelaku-pelaku yang terlibat di dalam pasar efek, diantaranya
adalah sbb:
a. Pialang
Saham.
Pialang saham (stock broker) adalah mereka yang mendapat lisensi dari bursa untuk
melakukan perdagangan efek dan terikat pada etika bursa, sehingga menjadi
perantara bagi investor untuk membeli dan menjual efek. Pialang bekerja untuk
perusahaan pialang (brokerage firm)
yang menjadi anggota bursa efek.
Kegiatan utama stock broker menyangkut pembelian dan penjualan yang diminta klien,
ia tidak membeli dan menjual sendiri tetapi hanya melaksanakan transaksi klien
dengan harga sebaik mungkin. Selain itu dia juga memberikan berbagai jasa bagi
klien terutama berupa informasi berupa: bulletin yang membahasa aktivitas
pasar, termasuk rekomendasi daftar investasi, laporan penelitian yang memuat
analisa ekonomi, pasar, industry, serta perusahaan dan dihubungkan dengan
rekomendasi untuk membeli atau menjual efek.
Brokerage
firm akan mengirimkan
laporan bulanan mengenai seluruh transaksi klien, biaya komisi, biaya bunga,
penerimaan deviden, hasil bunga dan saldo account klien.
Brokerage
firm juga akan
menginvestasikan uang tunai menganggur pada account klien di pasar uang,
sehingga klien dapat memperoleh bunga. Disamping itu brokerage firm akan menyimpan sertifikat saham kliennya. Saham yang
disimpan perusahaan disebut “nama jalan” (Street
name) karena broker dapat
melikuidirnya untuk klien tanpa harus mendapatkan tanda-tangannya.
Dengan melihat berbagai jenis dan mutu dari
pelayanan yang diberikan brokerage firm
dan stock broker maka kita harus
berhati-hati memilihnya dan perlu kita pilih seorang stock broker yang memahami tujuan dari investasi kita dan dapat
secara efektif membantu anda dalam mencapai tujuan tersebut.
Investor yang hanya ingin melakukan
transaki dan tidak memerlukan berbagai jasa broker lainnya, akan lebih
cocok dengan discount broker yang hanya melakukan transaksi bagi klien tanpa atau
dengan sedikit memberi jasa informasi atau jasa konsultasi investasi. Berbagai
lembaga keuangan seperti bank dan perusahaan asuransi memasuki usaha brokerage
ini.
Di Amerika Serikat, discount brokerage terbesar adalah Charles Schwab and Company
yang diakuisisi oleh Bank of America.
b. Pembukaan
Account
Hubungan legal antara klien dan broker
dibentuk dengan pembukaan account di mana klien memberikan berbaagai informasi
baik mengenai data pribadi maupun finansial sehingga stock broker dapat menilai tujuan investasi kliennya serta
kemampuannya untuk membayar pesanan-pesanannya. Investor dapat membuka account dengan lebih dari satu brokerage firm untuk memanfaatkan lebih
banyak opini dari berbagai kelompok broker.
Berbagai jenis account dapat dibentuk
dengan stock broker, antara lain sbb:
- Account tunggal (single account) atau Bersama (joint account)
Account tunggal untuk individu dan account
bersama untuk suami-istri atau orang tua dan anak
- Account tunai (cash account) atau margin (margin account)
Account tunai dimana klien hanya dapat
melaksanakan transaksi tunai. Account margin dimana klien diberikan hak
meminjam oleh brokerage firm (dengan
meninggalkan surat-surat efek sebagai kolateral).
- Account diskresioner (discretionary account) dimana broker dapat menggunakan pertimbangan-nya sendiri untuk melaksanakan transaksi pembelian atau penjualan atas nama kliennya. Account ini sangat dibatasi oleh bursa dan hanya digunakan untuk efek-efek tertentu.
c. Transaksi
Odd-lot dan Round-lot
Transaksi odd-lot berarti transaksi efek yang hanya meliputi kurang dari 100
surat efek. Sedangkan transaksi Round-lot
maksudnya transaksinya terdiri dari 100 surat efek atau kelipatan darinya 200,
300 dan seterusnya.
Contohnya:
Transaksi pembelian 25 surat efek disebut Transaksi Odd-lot dan Round-lot nya
misalkan transaksi pembelian 200 saham.
Jika terjadi transaksi pembelian sebesar
225 saham, hal ini merupakan kombinasi antara odd dan round lot.
Seluruh transaksi di lantai bursa dilakukan
dalam round-lot, sedangkan transaksi odd-lot memerlukan bantuan spesialis
yang menangani efek tertentu dengan tambahan fee.
Seorang investor biasanya pada tahap awal
program investasinya banyak yang menggunakan transaksi odd-lot.
d. Jenis
Pesanan Dasar
Ada 3 jenis pesanan dasar yang dapat
digunakan dalam transaksi efek, yaitu sbb:
- Pesanan Pasar (marker order)
Yaitu pesanan untuk membeli atau menjual
saham pada harga yang terbaik saat pesanan diberikan. Jenis ini adalah cara
tercepat untuk memenuhi pesanan, karena dilaksanakan segera setelah sampai di
lantai bursa atau setelah diterima oleh dealer,
sehingga pembeli atau penjual yakin bahwa harga pesanannya akan sama atau
sangat dekat dengan harga saat pesanan diberikan.
- Pesanan Terbatas (limit order)
Yaitu pesanan untuk membeli pada harga
tertentu atau dibawahnya atau menjual pada atau di atas harga tertentu. Pesanan
ini bisa mencapai jangka waktu tertentu atau tetap berlaku sampai dicabut.
- Pesanan stop-kerugian (stop-loss order)
Yaitu pesanan untuk menjual suatu saham
bila harga pasarnya mencapai atau turun dibawah tingkat tertentu dimana stop order menjadi market order.
e. Jenis
Transaksi Dasar
Dalam perdagangan efek terdapat 3 jenis
transaksi dasar untuk mencapai tujuan investasi, yaitu sbb:
- Pembelian Panjang (long purchase)
Pembelian panjang dimana investor membeli
efek dengan harapan nilainya akan naik dan dapat dijual dikemudian hari dengan
keuntungan. Transaksi ini merupakan jenis yang paling umum dan dasar dengan
prinsip membeli rendah dan menjual tinggi. Hasil yang diharapkan dari transaksi
ini berupa deviden atau bunga yang diterima selama pemilikan efek dan perbedaan
antara harga jual dan harga beli efek (capital
gain).
- Penjualan pendek (short sale)
Hal ini terjadi dimana investor melalui
broker menjual efek yang dipinjam dari pihak lain untuk kemudian dibeli kembali
dengan harga yang diharapkan telah turun. Laba dapat diperoleh dari perbedaan
antara hasil penjualan sebelumnya dengan harga pembelian kembali. Jadi jika
transaksi panjang, investor mengharapkan keuntungan dari kenaikan harga, dalam
transaksi pendek ini investor mendapat laba dari penurunan harga
- Pembelian margin (margin sale)
Hal ini terjadi dimana investor, dengan
modal sendiri dan uang pinjaman dari perusahaan pialang, membeli efek. Dalam
hal ini Bank Sentral menetapkan persyaratan margin (margin requirement) dimana pembelian efek harus dibelanjai dengan modal sendiri
(misalnya 60%), sehingga sisanya (40%) dapat dipinjam dari brokerage firm. Oleh karena itu investor dapat membeli lebih banyak
efek daripada modalnya sendiri, sehingga dapat memperbesar tingkat hasil (return).
f.
Biaya Transaksi
Bagi investor yang ingin membeli atau
menjual wahana investasi, sulit bahkan tidak mungkin mendapatkan sendiri
partner transaksi yang cocok untuk melakukan tawar-menawar. Daripada melalui
kesulitan negosiasi langsung, investor umumnya melakukan transaksi melalui
broker atau dealer. Struktur dan besarnya biaya transaksi mempengaruhi hasil
investasi karena itu perlu dipertimbangkan dalam membuat keputusan investasi.
Broker diperkenalkan untuk mengenakan
komisi sebagai balas jasa dalam melaksanakan transaksi. Pada dasarnya terdapat
2 jenis komisi, yaitu :
- Tarif komisi tetap (fixed commission schedules) yang berlaku untuk transaksi-transaksi kecil yang sering dilakukan oleh investor individual
- Komisi yang dirundingkan (negotiated commission) untuk transaksi-transaksi besar institusional.
Dengan demikian perusahaan pialang saling
bersaing baik atas dasar pelayanan maupun biaya transaksi.
Saham
Komisi atas transaksi saham didasarkan atas
table tarif. Komisi atas kelipatan round-lot umumnya lebih rendah (rata-rata
per-saham) daripada transaksi round-lot tunggal. Komisi atas odd-lot lebih
tinggi (per-saham) daripada transaksi round-lot yang sama.
Contohnya:
Brokerage fee di Amerika Serikat per-maret
1983
NILAI
TRANSAKSI
|
Fee
untuk Odd-lot atau 100 saham
|
Di
bawah $800
$800 -
$2.500
$2.500
- $5.000
Di atas
$5.000
|
$ 8,43
+ 2,70% nilai transaksi
$ 16,85
+ 1,70% nilai transaksi
$ 29,50
+ 1,30% nilai transaksi
$ 94, 50
|
Disamping itu, transaksi odd-lot menambah
differential fee 12,5 sen per-saham atas saham dengan harga kurang dari $ 40
dan 25 sen per-saham atas saham diatas $ 40
Jadi dalam pembelian 60 saham dengan harga
$ 30 per-saham yang mempunyai nilai transaksi $ 1.800, perhitungan brokerage
fee nya menjadi sbb:
Fee dasar:
$
16,85 + 1,7 % ($1..800) = $ 16,85 + Rp. 30,60 = $ 47,45
Fee differential 12,5 sen X 60 saham: = 7,50
+
Jumlah
Komisi = $
54,95
Obligasi
Komisi broker untuk transaksi obligasi
biasanya bervariasi berdasarkan atas jumlah dan nilai obligasi. Perusahaan
pialang biasanya menentukan fee minimum tanpa memandang jumlah obligasi dalam
transaksi.
Contoh:
Di Amerika Serikat, komisi bervariasi
antara $ 2,50 - $ 30 per obligasi untuk obligasi perusahaan $ 1.000. Minimum
fee $ 25 - $ 30 dan diatasnya antara $ 5 - $ 10 per obligasi.
Biaya transaksi obligasi lebih rendah dari
komisi transaksi saham. Discount broker mengenakan antara $ 2 - $ 5 per
obligasi dengan minimum $ 25.
Option
Fee broker untuk right dan warrant sama
dengan tariff untuk saham. Fee didasarkan atas harga pasar dari efek pada saat
transaksi dilakukan. Fee untuk put and call tergantung dari jumlah dan nilai
dari kontrak option.
Contoh:
Di Amerika Serikat, kontrak bernilai antara
$ 100 dan $ 800, dikenakan fee $ 25, fee untuk kontrak $2.000 adalah $ 44.
Discount broker mengenakan komisi yang lebih rendah dari broker biasa.
Perdagangan
Berjangka
Biaya transaksi untuk perdagangan komoditi berjangka (future trading) tergantung dari nilai kontrak, yaitu besarnya
(kuantitas) kontrak kali harga dari komoditi, valuta atau instrumen finansial
yang bersangkutan. Discount broker mengenakan fee lebih rendah (bisa separuh
atau kurang) dari commodity broker.
Mutual
Fund
Biaya transaksi untuk mutual fund umumnya
merupakan persentase dari harga saham. Dalam hal ini, dapat dibedakan antara
saham dari mutual fund yang dapat
dibeli langsung dan tidak memerlukan fee
broker, dikenal sebagai no load fund,
dan saham yang tidak dibeli langsung dan memerlukan komisi, dikenal sebagai
load fund.
Real
Estate
Pembelian real estate bisa dilakukan oleh
investor secara langsung, sehingga tidak perlu membayar komisi. Dalam hal
penjualan real estate melalui real estate broker atau agent, maka penjual harus
membayar tariff sebagai persentase dari harga jual, misalnya 3 %. Bila investor
membeli sebagian dalam sebuah properti atau dalam kelompok properti, biaya
penjualan (missal 5%) dimasukkan dalam harga pembelian.
---o0o---
BAB III ( Pertemuan ke 3 & 4 )
HASIL DAN RESIKO INVESTASI
KONSEP HASIL
Hasil (return) dapat dipandang sebagai
penghargaan untuk investasi.
Contohnya: anda memiliki tabungan Rp. 1 juta dengan
bunga 10% setahun dan seorang teman usaha anda meminta pinjaman sejumlah uang
tersebut. Jika anda memberikan pinjaman itu, sudah selayaknya anda mengenakan
bunga 10%. Dengan strategi itu berarti anda memperoleh penghargaan yang sama
seperti jika anda tetap menabung dan tidak memberikan pinjaman tersebut.
UNSUR-UNSUR
Hasil
dari suatu investasi terdiri dari 2 unsur utama, yaitu penghasilan berjalan
seperti bunga, deviden, sewa dan lainnya, yang ke-2 adalah capital-gain berupa
kenaikan nilai karena harga jual investasi lebih tinggi dari harga belinya.
Penghasilan Berjalan
Penghasilan
berjalan (current income) adalah
penghasilan periodic yang diterima secara tunai atau cepat dapat diubah menjadi
tunai, yang bersumber dari pemilikan suatu investasi, seperti: bunga yang
diterima dari obligasi, deviden dari saham dan sewa dari real estate.
Capital Gain
Investor
tidak hanya mengharapkan untuk memperoleh penghasilan berjalan, tetapi juga
pengembalian dari dana yang diinvestasikan dikemudian hari. Pemegang obligasi
akan memperoleh dana yang di-investasikan pada jatuh tempo atau investor bisa
menjualnya sebelum jatuh tempo. Sedangkan saham, kekayaan dan wahan investasi
lain tidak mempunyai masa jatuh tempol, sehingga pengembalian dananya tidak
pasti.
Jika
suatu investasi dijual dengan menghasilkan jumlah yang lebih besasr dari harga
belinya disebut capital gain, jika
terjadi sebalinya disebut capital loss.
NILAI HISTORIS
DAN HASIL YANG DIHARAPKAN
Dalam
dunia investasi, umumnya dilakukan pemantauan atas dana historis dari suatu
wahana investasi tertentu untuk memperkirakan kemungkinan dimasa depan.
Dengan
analisa data historis ini dapat dilakukan proyeksi hasil yang diharapkan dengan
melalui 2 arah:
a. Melanjutkan
trend peningkatan hasil 5
tahun terakhir atau beberapa tahun terakhir tergantung data historisnya.
b. Mengikuti
pola siklus hasil 5
tahunan atau beberapa tahun tergantung data historisnya.
TINGKAT HASIL
Tingkat
hasil (level of return) yang dicapai
atau diharapkan dari suatu investasi tergantung dari beberapa ember, terutama
yang bersifat internal dan kekuatan eksternal maupun inflasi.
Sifat Internal
Contohnya:
jenis wahana investasi, cara pembelanjaannya, klien dari emiten dan
manajemennya mempengaruhi tingkat hasil. Saham dari pabrik baja yang besar,
dikelola baik, dibelanjakan sepenuhnya dengan penyertaan (equity-financed) yang
kliennya adalah perakitan/karoseri mobil Toyota, diiharapkan memberikan tingkat
hasil yang berbeda dengan pabrik garmen yang kecil. Manajemen kurang baik,
dibelanjai terutama dengan hutang (debt-financed) yang kliennya tok-toko kecil.
Kekuatan Eksternal
Contohnya:
perang, resesi, peraturan baru, kebijaksanaan politik yang diluar kekuasaan
emiten wahana investasi juga berpengaruh terhadap tingkat hasil. Namun, setiap
wahana investasi terkena pengaruh yang berbeda sehingga kekuaataan eksternal
yang sama mengakibatkan hasil dari suatu wahana bisa naik sedangkan hasil dari
wahana lain bisa turun.
Inflasi
Cenderung
memberikan pengaruh positif terhadap jenis-jenis wahana investasi seperti real
estate dan pengaruh embert jenis wahana lainnya seperti saham dan obligasi
PENGUKURAN HASIL
Pengukuran
hasil dari suatu investasi didasarkan atas waktu dari penghasilan berjalan dan
capital gain/capital loss nya. Dalam hal ini ada 3 faktor utama yang memegang
peranan penting yaitu bunga sebagai hasil dasar bagi penabung, konsepsi hasil
selama periode investasi ditanamkan dan nilai waktu dari uang.
Bunga
Tabungan
pada lembaga keuangan merupakan salah satu bentuk investasi yang paling dasar.
Penabung memperoleh bunga sebagai penghargaan atas penempatan dananya. Bunga
tersebut merupakan penghasilan sedang nilai investasinya (tabungan awal) tidak
mengalami capital gain/capital loss.
Berbagai
cara dapat dilakukan untuk perhitungan bunga, yaitu:
a.
Bunga
Sederhana, yaitu bunga yang dibayar hanya pada saldo akurat selama jumlah waktu
actual dana yang bersangkutan ditabung
Contoh:
Tabungan Rp.100 dengan bunga 6% selama 1 ½
tahun.
Akan memperoleh bunga = 1 ½ x 0,06 x Rp.100 = Rp.
9 (selama periode tersebut)
Jika pada akhir tengah tahun tabungannya
ditarik sebesar Rp. 50.
Maka akan memperoleh bunga = ½ X 0,06 x Rp.50 = Rp.
6 (selama periode 1 ½ tahun)
b.
Bunga
Majemuk, yaitu bunga yang dibayarkan
baik pada tabungan awal maupun pada setiap bunga yang terpupuk dari satu embertiv
periode berikutnya.
Contoh:
Perhitungan bunga majemuk tahunan 5% atas
tabungan awal Rp.1.000,-
TANGGAL
|
(1)
Tabungan
(Penarikan)
|
(2)
Saldo Awal
|
(3)
Bunga
(0,05) x (2)
|
(4)
Saldo Akhir
(2) + (3)
|
1/1/1992
1/1/1993
1/1/1994
|
Rp.
1.000
(Rp. 300)
Rp.
1.000
|
Rp. 1.000
Rp. 750
Rp. 1.787,50
|
Rp. 50
Rp. 37,50
Rp. 89,38
|
Rp. 1.050
Rp. 787,50
Rp. 1.878,88
|
Hasil
selama periode Investasi ditanamkan
Hasil investasi yang berupa penghasilan
berjalan selalu terealisir, karena biasanya diterima oleh investor selama
periode investasi. Sedangkan hasil yang berupa capital-gain/loss bisa
terealisir apabila wahana investasi yang bersangkutan dijual pada akhir periode
investasi, tetapi bisa bersifat potensial bila wahana tersebut tidak dijual dan
tetap dipegang/ditanamkan.
Hasil investasi bisa positif atau embert.
Penghasilan berjalan bisa terjadi embert seperti rendahnya tingkat hunian dalam
apartemen sehingga penerimaan sewa tidak bisa menutup biaya operasional dan
akhirnya investor harus menutup ember tersebut.
Capital loss bisa terjadi bila nilai pasar
dari jenis investasi menurun selama periode investasi.
Seluruh
hasil yang diperoleh selama periode dimana suatu investasi ditanam
disebut Hasil Periode Penanaman (Holding Period Return / HPR) dengan
rumus sbb:
HPR = (Penghasilan-berjalan) + (Capital-gain/loss)
Nilai Investasi Awal
|
HPR merupakan cara yang praktis untuk
menilai pemilihan berbagai embertive jenis investasi.
Nilai
Waktu dari Uang
Pada dasarnya , makin cepat investor
menerima hasil dari suatu investasi makin baik, karena kesempatan untuk
menginvestasikan dan memperoleh tambahan hasil ember selalu ada. Oleh karena
itu jika investor mendapatkan hasil lebih cepat berarti nilai uangnya lebih
besar dibandingkan dengan nilai uang dimasa ember. Jadi waktu menjadi factor
penting dalam proses penilaian dan keputusan memilih embertive investasi.
Nilai
Mendatang (Future Value).
Nilai mendatang adalah jumlah dimana
deposit sekarang akan tumbuh selama suatu periode bila ditempatkan dalam
tabungan dengan bunga majemuk.
Contoh:
Nilai mendatang dari deposito Rp. 1.000,-
dengan bunga majemuk 8% setahun, maka diperoleh dengan perhitungan sbb:
Jumlah akhir tahun ke-1 = Rp.
1.000 ( 1 + 0,08 ) = Rp.
1.080
Jumlah akhir tahun ke-2 = Rp.
1.080 ( 1 + 0,08 ) = Rp. 1.166,40
Untuk menghitung nilai mendatang Rp. 1.000
pada akhir tahun n, proses diatas harus diulang n kali. Oleh karena
proses ini terlalu memakan waktu, maka telah tersedia embe ember bunga majemuk.
Nilai
Sekarang (Present Value).
Nilai sekarang adalah kebalikan dari nilai
mendatang, dalam arti sebagai nilai saat ini dari suatu jumlah yang akan
diterima di masa dating. Tingkat bunga untuk menghitung nilai sekarang disebut
tingkat diskon (discount rate).
Contoh:
Nilai sekarang dari Rp.1.000 yang akan
diterima setahun mendatang dengan diskon 8% dihitung sbb:
X
( 1 + 0,08 ) = Rp. 1.000
X
= Rp. 1.000 / ( 1 + 0,08 )
X = Rp. 925,93
Dengan kata lain, jika Rp. 925,93 ditabung sekarang dengan
bunga 8%, maka setahun kemudian akan bernilai Rp.1.000,-.
Nilai
Sekarang dari Suatu Aliran Penghasilan.
Jumlah yang akan diterima mendatang bisa
berupa satu jumlah sekaligus (single
lump-sum) atau suatu aliran (steam)
yang akan diterima setiap tahun sebagaimana penerimaan hasil dari suatu
investasi. Aliran penghasilan tersebut bisa berupa aliran campuran (mixed stream) di mana penghasilan
tahunan tersebut jumlahnya tidak selalu sama dan anuitas (annuity) di mana penghasilan anuitas tahunan tersebut jumlahnya
selalu sama.
Nilai sekarang dari suatu aliran campuran
penghasilan tahunan harus dihitung dengan menggunakan sumber-sumber nilai
sekarang untuk setiap tahun dan kemudian dijumlahkan.
Nilai sekarang dari suatu anuitas dapat
dihitung dengan cara yang sama seperti aliran campuran. Namun untuk mempermudah
perhitungan tersebut telah tersedia embe ember nilai sekarang untuk setiap
rupiah anuitas dengan berbagai tahun dan tingkat diskon.
Investasi
yang Layak.
Dengan menggunakan konsep nilai sekarang.
Maka suatu investasi dianggap layak apabila nilai sekarang dari penerimaan
(dengan tingkat diskon tertentu) sama atau melebihi (nilai sekarang) dari
pengeluaran ; dimana pengeluaran (harga beli) dari investasi dilakukan
sekarang, sehingga pengeluaran dan nilai sekarangnya dianggap sama.
Dengan menggunakan contoh table, maka terdapat
3 alternatif:
1.
Jika
pengeluaran investasi (sekarang) sama dengan Rp. 187,77, investor akan
memperoleh tingkat hasil sama dengan 8%.
2.
Jika
pengeluaran investasi (sekarang) lebih kecil dari Rp. 187,77, investor akan
memperoleh tingkat hasil yang lebih besar dari 8%.
3.
Jika
pengeluaran investasi (sekarang) lebih besar dari Rp. 187,77, investor akan
memperoleh tingkat hasil yang lebih kecil dari 8%.
Oleh karena itu,, investor akan melakukan
investasi dalam keadaan alternative ke-2 atau setidak-tidaknya alternative
ke-1.
Y
i e l d.
Yield dari suatu investasi adalah tingkat
diskon dimana nilai sekarang dari penerimaan (benefit) tepat sama dengan
pengeluaran investasinya (cost).
Apabila yield telah dapat dihitung, maka
kelayakan suatu investasi dapat ditentukan. Apabila yield dari suatu investasi
lebih besar atau sama dengan tingkat
diskon yang dikehendaki maka investasi tersebut dapat diterima. Investasi
yangmemberikan yield di bawah tingkat diskon yang dikehendaki, tidak bisa
diterima.
R E S I K O.
Resiko
adalah kemungkinan bahwa hasil nyata dari suatu investasi dapat berbeda-beda
dari nilai yang diharapkan.
Resiko
timbul dari berbagai sumber yang saling berhubungan. Sumber resiko yang utama
adalah sbb:
a.
Resiko
Bisnis.
Yaitu derajat ketidakpastian dari hasil
suatu investasi dan kemampuan untuk membayar investor berupa bunga, deviden,
sewa dan hasil lainnya, karena maju-mundurnya perusahaan atau kekayaan di mana
investor memiliki investasi.
b.
Resiko
Finansial.
Yaitu resiko yang berhubungan dengan kombinasi (mix)
pembelanjaan hutang (debt) dan penyertaan (equity) untuk membelanjai suatu
perusahaan atau kekayaan; makin besar hutangnya makin besar resikonya, karena
pembayaran bunga dan pengembalian hutang merupakan kewajiban tetap dan
diprioritaskan.
c.
Resiko
Daya Beli.
Yaitu kemungkinan perubahan tingkat
harga-harga, dimana investasi yang nilainya parallel dengan tingkat harga
(saham, property) akan menguntungkan pada periode kenaikan harga, sedang
investasi yang memberi hasil tetap (tabungan, obligasi) akan disenangi pada
periode penurunan tingkat harga.
d.
Resiko
Suku Bunga.
Yaitu resiko perubahan suku bunga umum yang
mempengaruhi harga surat berharga terutama yang memberikan penghasilan tetap
(obligasi); dalam hal ini, harga obligasi turun jika suku bunga naik untuk
memberikan pembeli tingkat hasil yang sama pada harga pasar yang berlaku,
sebaliknya harga obligasi naik jika suku bunga turun agar hasilnya turun
sebagai akibat kenaikan harga pasar itu.
e.
Resiko
Likuiditas.
Yaitu resiko sulitnya likuiditas suatu
investasi dengan mudah pada harga yang layak; pada umumnya wahana investasi
yang diperdagangkan di pasar tipis (thin market), di mana permintaan dan
penawaran kecil (seperti tanah mentash dilokasi terisolir dan terpencil)
cenderung kurang likuid daripada yang diperdagangkan di pasar luas (broad
market) seperti saham dan obligasi dari perusahaan besar yang terdaftar di
pasar bursa.
f.
Resiko
Pasar.
Yaitu resiko yang ditimbulkan oleh
factor-faktor yang tidak tergantung dari wahana investasi, seperti peristiwa
politik, ekonomi, social, selera dan preferensi investor, pengaruh setiap
factor terhadap masing-masing jenis wahana investasi tidak sama, seperti
ancaman perang di Timur Tengah yang kaya minyak akan menurunkan nilai dan hasil
saham dari perusahaan minyak tetapi akan menaikkan nilai dan hasil saham
perusahaan pesawat terbang militer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Hai, Bagaimana menurutmu? Ada komentar?