yang fudul

Jumat, 17 Oktober 2014

Etika Bisnis



PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP
KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DAN HARGA SAHAM
Oleh
Samsinar Anwar, Siti. Haerani, Gagaring Pagalung
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pengungkapan Corporate Social
Responsibility terhadap kinerja keuangan perusahaan dan harga saham dengan cara melakukan
analisis pada Perusahaan yang telah melakukan pengungkapan Corporate Sosial Responsibility
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Serta melihat pengaruhnya terhadap kinerja Keuangan
Perusahaan dan harga saham di BEI. Data yang dianalisis adalah data sekunder berbentuk time
series dari tahun 2007-2009 pengungkapan Corporate Social Responsibility dan kinerja keuangan
perusahaan (ROA, ROE dan EVA) terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur, komunikasi
dan bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Analisis data mengggunakan metode
analisis estimasi regresi persamaan simultan atau SEM (Structural Equation Modelling). Ada
temuan dalam penelitian ini bahwa pengaruh secara simultan antara Kinerja keuangan Perusahaan
yang di ukur dengan ROA, ROE dan EVA berpengaruh positif pada Pengungkapan Corporate
Social Responsibility pada laporan keuangan perusahaan. Return On Asset (ROA), Return On
Equity (ROE) dan Economic Value Added (EVA) dan CSR berpengaruh positif terhadap harga
saham. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa, hipotesis yang menyatakan ada pengaruh
signifikan antara Return On Asset (ROA) Return On Equity (ROE), Economic Value Added (EVA),
dan CSR terhadap harga saham secara parsial diterima. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan
bahwa, hipotesis yang menyatakan ada pengaruh signifikan antara Return On Asset (ROA), Return
On Equity (ROE), Economic Value Added (EVA) dan CSR berpengaruh terhadap harga saham
secara simultan diterima. Pengungkapan Corporate Social Responsibility memberi pengaruh positif
terhadap hubungan antara kinerja keuangan perusahaan dan harga saham di pasar modal.

 PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PERCEPTION TERHADAP PERSEPSI PRICE FAIRNESS, PERSONAL SATISFACTION SERTA NIAT BELI, COMPLAINT INTENTION DAN SWITCHING INTENTION
HE LEN
XIAO_XI_BLUETTEZ@YAHOO.CO.ID
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of Corporate Social Responsibility perception toward price fairness perception, personal satisfaction with purchase intention, complaint intention and switching intention. The sample in this study were students Widya Mandala Catholic University Surabaya in Department of Management Retail Concentration. The sampling technique used was purposive sampling. The number of respondents in this study is 120 respondents. Analytical techniques used in this study is Structural Equation Modeling (SEM) using LISREL 8.70 program.
The results show that the hypothesis 1 of a Corporate Social Responsibility Perception significant effect on of price fairness perceptions. Hypothesis 2 is Corporate Social Responsibility Perception unsignificant effect on personal satisfaction. Hypothesis 3 that the price fairness perceptions unsignificant effect on of purchase intention. Hypothesis 4 is the perception of price fairness significant effect to the complaint intention. Hypothesis 5 is a perception of price fairness significant effect on switching intention. Hypothesis 6 is a personal satisfaction significant effect to purchase intention. Hypothesis 7 is a personal satisfaction unsignificant effect on complaint intention, hypothesis 8 is a personal satisfaction unsignificant effect on switching intention.
Keywords: Corporate Social Responsibility perception, price fairness perception, personal satisfaction, purchase intention, complaint intention, switching intention.


 PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PERCEPTION TERHADAP PERSEPSI PRICE FAIRNESS, PERSONAL SATISFACTION SERTA NIAT BELI, COMPLAINT INTENTION DAN SWITCHING INTENTION
HE LEN
XIAO_XI_BLUETTEZ@YAHOO.CO.ID
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of Corporate Social Responsibility perception toward price fairness perception, personal satisfaction with purchase intention, complaint intention and switching intention. The sample in this study were students Widya Mandala Catholic University Surabaya in Department of Management Retail Concentration. The sampling technique used was purposive sampling. The number of respondents in this study is 120 respondents. Analytical techniques used in this study is Structural Equation Modeling (SEM) using LISREL 8.70 program.
The results show that the hypothesis 1 of a Corporate Social Responsibility Perception significant effect on of price fairness perceptions. Hypothesis 2 is Corporate Social Responsibility Perception unsignificant effect on personal satisfaction. Hypothesis 3 that the price fairness perceptions unsignificant effect on of purchase intention. Hypothesis 4 is the perception of price fairness significant effect to the complaint intention. Hypothesis 5 is a perception of price fairness significant effect on switching intention. Hypothesis 6 is a personal satisfaction significant effect to purchase intention. Hypothesis 7 is a personal satisfaction unsignificant effect on complaint intention, hypothesis 8 is a personal satisfaction unsignificant effect on switching intention.
Keywords: Corporate Social Responsibility perception, price fairness perception, personal satisfaction, purchase intention, complaint intention, switching intention.
Analisis: Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang pengaruh pengungkapan corporate social responsibility terhadap kinerja keuangan perusahaan (ROA, ROE dan EVA) dan harga saham pada perusahaan manufaktur, komunikasi dan bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : (1) Kinerja keuangan Perusahaan yang di ukur dengan ROA, ROE dan EVA berpengaruh positif pada Pengungkapan Corporate Social Responsibility pada laporan keuangan perusahaan. (2) Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE) dan Economic Value Added (EVA) dan CSR berpengaruh positif terhadap harga saham. Hasil pengujian hipotesis (uji – t) menunjukkan bahwa, hipotesis yang menyatakan ada pengaruh signifikan antara Return On Asset (ROA) Return On Equity (ROE), Economic Value Added (EVA), dan CSR terhadap harga saham secara parsial diterima. (3) Hasil pengujian hipotesis (uji – F) menunjukkan bahwa, hipotesis yang menyatakan ada pengaruh signifikan antara Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Economic Value Added (EVA) dan CSR berpengaruh terhadap harga saham secara simultan diterima. (4) Pengungkapan Corporate Social Responsibility memberi pengaruh positif terhadap hubungan antara kinerja keuangan perusahaan dan harga saham di pasar modal. Pengungkapan CSR memberikan pengaruh positif hubungan antara kinerja
keuangan perusahaan dengan harga saham di pasar modal. Pengungkapan CSR dalam
laporan keuangan tahunan perusahaan memperkuat citra perusahaan dan menjadi sebagai salah satu pertimbangan yang diperhatikan investor maupun calon investor
memilih tempat investasi karena menganggap bahwa perusahaan tersebut memiliki tata
kelola perusahaan atau good corporate governance yang baik karena pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan merupakan bagian dari good corporate governance dan
memberikan image kepada masyarakat bahwa perusahaan tidak lagi mengejar hanya profit semata tetapi sudah memperhatikan lingkungan dan masyarakat dengan menjalankan prinsip triple bottom line. Hasil penelitian ini juga mendukung toeri agency bahwa dengan adanya pengungkapan yang transfaransi yang dilakukan pihak manajemen perusahaan
termasuk pengungkapan CSR memberikan kesan kepada principal bahwa perusahaan growth dan akan memiliki keberlanjutan.

Dari hasil pengujian hipotesis dan pembahasan, maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis yaitu corporate social responsibility perception berpengaruh signifikan terhadap persepsi price fairness. Hipotesis 2 yaitu corporate social responsibility perception tidak berpengaruh signifikan terhadap personal satisfaction. Hipotesis 3 yaitu persepsi price fairness tidak berpengaruh signifikan terhadap niat beli. Hipotesis 4 yaitu persepsi price fairness berpengaruh signifikan terhadap complaint intention. Hipotesis 5 yaitu persepsi price fairness berpengaruh signifikan terhadap switching intention. Hipotesis 6 yaitu personal satisfaction berpengaruh signifikan terhadap niat beli. Hipotesis 7 personal satisfaction tidak berpengaruh signifikan terhadap complaint intention. Hipotesis 8 yaitu personal satisfaction tidak berpengaruh signifikan terhadap switching intention. Pengujian hipotesis 1 tentang pengaruh CSR perception terhadap persepsi price fairness terbukti. CSR perception mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap persepsi price fairness. Hal ini sesuai dengan pendapat Xia dkk. (2004, dalam Carvalho, 2010) banyak faktor yang menentukan persepsi price fairness, faktor yang paling penting adalah penilaian konsumen mengenai kenaikan alasan dari harga yang tinggi tersebut. Pengujian hipotesis 2 tentang pengaruh CSR perception terhadap personal satisfaction tidak terbukti. CSR perception mempunyai pengaruh positif, akan tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap persepsi personal satisfaction. Menurut Babin, dkk (1994, dalam Japarianto, 2010) nilai berbelanja berorientasi pada dua motivasi, yaitu motivasi utilitarian dan motivasi hedonic. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan gaya hidup masyarakat pada saat ini yang bersifat hedonis sehingga melupakan solidaritas dan nilai-nilai sosial yang ada. Konsumen hanya menganut nilai hedonic saja dengan memperhatikan kepuasan dirinya sendiri.
Pengujian hipotesis 3, tentang pengaruh persepsi price fairness terhadap niat beli tidak terbukti. Persepsi price fairness mempunyai pengaruh negatif, akan tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap niat beli . Kurniawan dkk. (2008) mengatakan bahwa faktor terpenting dari harga sebenarnya bukan harga itu sendiri (objective price), akan tetapi harga subyektif, yaitu harga yang dipersepsikan oleh konsumen.
Pengujian hipotesis 4, tentang pengaruh persepsi price fairness terhadap complaint intention terbukti. Persepsi price fairness mempunyai pengaruh negatif akan tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap complaint intention. Hal ini didukung dengan penelitian (Bagozzi dkk., 1999; Bechwati and Morrin, 2003; Folkes dkk., 1987; dalam Carvalho dkk, 2010) yang menggunakan pendekatan emosi dan keadilan distributif yang mengatakan bahwa persepsi price fairness berhubungan negatif dengan complaining intention.
Pengujian hipotesis 5, tentang pengaruh persepsi price fairness terhadap switching intention terbukti. Persepsi price fairness mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap switching intention. Hal ini didukung dengan penelitian (Bagozzi dkk., 1999;Bechwati and Morrin, 2003; Folkes dkk., 1987; dalam Carvalho dkk, 2010) yang menggunakan pendekatan emosi dan keadilan distributif yang mengatakan bahwa persepsi price fairness berpengaruh negatif dengan switching intention.
Pengujian hipotesis 6 tentang pengaruh personal satisfaction terhadap niat beli terbukti. Personal satisfaction mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap niat beli. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dilakukan oleh Smith (1996, dalam Carvalho dkk, 2010) menunjukkan bahwa ada kepuasan individu karena konsumen merasa benar dan telah berbuat baik untuk orang lain melalui program CSR.
Pengujian hipotesis 7 tentang pengaruh personal satisfaction terhadap complaint intention tidak terbukti. Personal satisfaction mempunyai pengaruh negatif akan tetapi tidak signifikan terhadap complaint intention. Hal ini membuat seseorang malas untuk melakukan complaint. Hal ini sesuai dengan penelitian Singh and Wilkes (1996, dalam Kim, dkk, 2003) yang mengatakan bahwa Alienasi (pengasingan) konsumen dapat juga mempengaruhi harapan konsumen tentang perusahaan
Pengujian hipotesis 8 tentang pengaruh personal satisfaction terhadap switching intention tidak terbukti. Personal satisfaction mempunyai pengaruh negatif akan tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap switching intention. Hal ini ditunjukkan pada penelitian yang dilakukan oleh Strauss & Neuhaus (1997, dalam Wijayanti, 2008) menemukan bahwa sejumlah pelanggan yang mengeskpresikan kepuasan, masih juga berpindah. Sejumlah pelanggan yang tidak puas, justru tidak berpindah. motivasi utilitarian dan motivasi hedonic. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan gaya hidup masyarakat pada saat ini yang bersifat hedonis sehingga melupakan solidaritas dan nilai-nilai sosial yang ada. Konsumen hanya menganut nilai hedonic saja dengan memperhatikan kepuasan dirinya sendiri.
Pengujian hipotesis 3, tentang pengaruh persepsi price fairness terhadap niat beli tidak terbukti. Persepsi price fairness mempunyai pengaruh negatif, akan tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap niat beli . Kurniawan dkk. (2008) mengatakan bahwa faktor terpenting dari harga sebenarnya bukan harga itu sendiri (objective price), akan tetapi harga subyektif, yaitu harga yang dipersepsikan oleh konsumen.
Pengujian hipotesis 4, tentang pengaruh persepsi price fairness terhadap complaint intention terbukti. Persepsi price fairness mempunyai pengaruh negatif akan tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap complaint intention. Hal ini didukung dengan penelitian (Bagozzi dkk., 1999; Bechwati and Morrin, 2003; Folkes dkk., 1987; dalam Carvalho dkk, 2010) yang menggunakan pendekatan emosi dan keadilan distributif yang mengatakan bahwa persepsi price fairness berhubungan negatif dengan complaining intention.
Pengujian hipotesis 5, tentang pengaruh persepsi price fairness terhadap switching intention terbukti. Persepsi price fairness mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap switching intention. Hal ini didukung dengan penelitian (Bagozzi dkk., 1999;Bechwati and Morrin, 2003; Folkes dkk., 1987; dalam Carvalho dkk, 2010) yang menggunakan pendekatan emosi dan keadilan distributif yang mengatakan bahwa persepsi price fairness berpengaruh negatif dengan switching intention.
Pengujian hipotesis 6 tentang pengaruh personal satisfaction terhadap niat beli terbukti. Personal satisfaction mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap niat beli. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dilakukan oleh Smith (1996, dalam Carvalho dkk, 2010) menunjukkan bahwa ada kepuasan individu karena konsumen merasa benar dan telah berbuat baik untuk orang lain melalui program CSR.
Pengujian hipotesis 7 tentang pengaruh personal satisfaction terhadap complaint intention tidak terbukti. Personal satisfaction mempunyai pengaruh negatif akan tetapi tidak signifikan terhadap complaint intention. Hal ini membuat seseorang malas untuk melakukan complaint. Hal ini sesuai dengan penelitian Singh and Wilkes (1996, dalam Kim, dkk, 2003) yang mengatakan bahwa Alienasi (pengasingan) konsumen dapat juga mempengaruhi harapan konsumen tentang perusahaan
Pengujian hipotesis 8 tentang pengaruh personal satisfaction terhadap switching intention tidak terbukti. Personal satisfaction mempunyai pengaruh negatif akan tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap switching intention. Hal ini ditunjukkan pada penelitian yang dilakukan oleh Strauss & Neuhaus (1997, dalam Wijayanti, 2008) menemukan bahwa sejumlah pelanggan yang mengeskpresikan kepuasan, masih juga berpindah. Sejumlah pelanggan yang tidak puas, justru tidak berpindah.

Analisis dari 3 Jurnal Etika Bisnis (CSR)



Dibawah ini terdapat 3 Jurnal yang membahas tentang etika bisnis perusahaan. Dalam tulisan kali ini saya akan membahas tentang perusahaan yang mempraktekan etika bisnis dalam bisnisnya, sehingga dapat diketahui apakah ada perbedaan kinerja keuangan, harga saham , kepuasan konsumen, dan faktor-fakotr lainnya yang mempengaruhi kinerja perusahaan antara perusahaan yang mempraktekan etika bisnis dengan yang tidak.
PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP
KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DAN HARGA SAHAM
Oleh
Samsinar Anwar, Siti. Haerani, Gagaring Pagalung
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pengungkapan Corporate Social
Responsibility terhadap kinerja keuangan perusahaan dan harga saham dengan cara melakukan
analisis pada Perusahaan yang telah melakukan pengungkapan Corporate Sosial Responsibility
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Serta melihat pengaruhnya terhadap kinerja Keuangan
Perusahaan dan harga saham di BEI. Data yang dianalisis adalah data sekunder berbentuk time
series dari tahun 2007-2009 pengungkapan Corporate Social Responsibility dan kinerja keuangan
perusahaan (ROA, ROE dan EVA) terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur, komunikasi
dan bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Analisis data mengggunakan metode
analisis estimasi regresi persamaan simultan atau SEM (Structural Equation Modelling). Ada
temuan dalam penelitian ini bahwa pengaruh secara simultan antara Kinerja keuangan Perusahaan
yang di ukur dengan ROA, ROE dan EVA berpengaruh positif pada Pengungkapan Corporate
Social Responsibility pada laporan keuangan perusahaan. Return On Asset (ROA), Return On
Equity (ROE) dan Economic Value Added (EVA) dan CSR berpengaruh positif terhadap harga
saham. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa, hipotesis yang menyatakan ada pengaruh
signifikan antara Return On Asset (ROA) Return On Equity (ROE), Economic Value Added (EVA),
dan CSR terhadap harga saham secara parsial diterima. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan
bahwa, hipotesis yang menyatakan ada pengaruh signifikan antara Return On Asset (ROA), Return
On Equity (ROE), Economic Value Added (EVA) dan CSR berpengaruh terhadap harga saham
secara simultan diterima. Pengungkapan Corporate Social Responsibility memberi pengaruh positif
terhadap hubungan antara kinerja keuangan perusahaan dan harga saham di pasar modal.

 PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PERCEPTION TERHADAP PERSEPSI PRICE FAIRNESS, PERSONAL SATISFACTION SERTA NIAT BELI, COMPLAINT INTENTION DAN SWITCHING INTENTION
HE LEN
XIAO_XI_BLUETTEZ@YAHOO.CO.ID
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of Corporate Social Responsibility perception toward price fairness perception, personal satisfaction with purchase intention, complaint intention and switching intention. The sample in this study were students Widya Mandala Catholic University Surabaya in Department of Management Retail Concentration. The sampling technique used was purposive sampling. The number of respondents in this study is 120 respondents. Analytical techniques used in this study is Structural Equation Modeling (SEM) using LISREL 8.70 program.
The results show that the hypothesis 1 of a Corporate Social Responsibility Perception significant effect on of price fairness perceptions. Hypothesis 2 is Corporate Social Responsibility Perception unsignificant effect on personal satisfaction. Hypothesis 3 that the price fairness perceptions unsignificant effect on of purchase intention. Hypothesis 4 is the perception of price fairness significant effect to the complaint intention. Hypothesis 5 is a perception of price fairness significant effect on switching intention. Hypothesis 6 is a personal satisfaction significant effect to purchase intention. Hypothesis 7 is a personal satisfaction unsignificant effect on complaint intention, hypothesis 8 is a personal satisfaction unsignificant effect on switching intention.
Keywords: Corporate Social Responsibility perception, price fairness perception, personal satisfaction, purchase intention, complaint intention, switching intention.


 PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PERCEPTION TERHADAP PERSEPSI PRICE FAIRNESS, PERSONAL SATISFACTION SERTA NIAT BELI, COMPLAINT INTENTION DAN SWITCHING INTENTION
HE LEN
XIAO_XI_BLUETTEZ@YAHOO.CO.ID
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of Corporate Social Responsibility perception toward price fairness perception, personal satisfaction with purchase intention, complaint intention and switching intention. The sample in this study were students Widya Mandala Catholic University Surabaya in Department of Management Retail Concentration. The sampling technique used was purposive sampling. The number of respondents in this study is 120 respondents. Analytical techniques used in this study is Structural Equation Modeling (SEM) using LISREL 8.70 program.
The results show that the hypothesis 1 of a Corporate Social Responsibility Perception significant effect on of price fairness perceptions. Hypothesis 2 is Corporate Social Responsibility Perception unsignificant effect on personal satisfaction. Hypothesis 3 that the price fairness perceptions unsignificant effect on of purchase intention. Hypothesis 4 is the perception of price fairness significant effect to the complaint intention. Hypothesis 5 is a perception of price fairness significant effect on switching intention. Hypothesis 6 is a personal satisfaction significant effect to purchase intention. Hypothesis 7 is a personal satisfaction unsignificant effect on complaint intention, hypothesis 8 is a personal satisfaction unsignificant effect on switching intention.
Keywords: Corporate Social Responsibility perception, price fairness perception, personal satisfaction, purchase intention, complaint intention, switching intention.
Analisis: Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang pengaruh pengungkapan corporate social responsibility terhadap kinerja keuangan perusahaan (ROA, ROE dan EVA) dan harga saham pada perusahaan manufaktur, komunikasi dan bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : (1) Kinerja keuangan Perusahaan yang di ukur dengan ROA, ROE dan EVA berpengaruh positif pada Pengungkapan Corporate Social Responsibility pada laporan keuangan perusahaan. (2) Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE) dan Economic Value Added (EVA) dan CSR berpengaruh positif terhadap harga saham. Hasil pengujian hipotesis (uji – t) menunjukkan bahwa, hipotesis yang menyatakan ada pengaruh signifikan antara Return On Asset (ROA) Return On Equity (ROE), Economic Value Added (EVA), dan CSR terhadap harga saham secara parsial diterima. (3) Hasil pengujian hipotesis (uji – F) menunjukkan bahwa, hipotesis yang menyatakan ada pengaruh signifikan antara Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Economic Value Added (EVA) dan CSR berpengaruh terhadap harga saham secara simultan diterima. (4) Pengungkapan Corporate Social Responsibility memberi pengaruh positif terhadap hubungan antara kinerja keuangan perusahaan dan harga saham di pasar modal. Pengungkapan CSR memberikan pengaruh positif hubungan antara kinerja
keuangan perusahaan dengan harga saham di pasar modal. Pengungkapan CSR dalam
laporan keuangan tahunan perusahaan memperkuat citra perusahaan dan menjadi sebagai salah satu pertimbangan yang diperhatikan investor maupun calon investor
memilih tempat investasi karena menganggap bahwa perusahaan tersebut memiliki tata
kelola perusahaan atau good corporate governance yang baik karena pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan merupakan bagian dari good corporate governance dan
memberikan image kepada masyarakat bahwa perusahaan tidak lagi mengejar hanya profit semata tetapi sudah memperhatikan lingkungan dan masyarakat dengan menjalankan prinsip triple bottom line. Hasil penelitian ini juga mendukung toeri agency bahwa dengan adanya pengungkapan yang transfaransi yang dilakukan pihak manajemen perusahaan
termasuk pengungkapan CSR memberikan kesan kepada principal bahwa perusahaan growth dan akan memiliki keberlanjutan.

Dari hasil pengujian hipotesis dan pembahasan, maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis yaitu corporate social responsibility perception berpengaruh signifikan terhadap persepsi price fairness. Hipotesis 2 yaitu corporate social responsibility perception tidak berpengaruh signifikan terhadap personal satisfaction. Hipotesis 3 yaitu persepsi price fairness tidak berpengaruh signifikan terhadap niat beli. Hipotesis 4 yaitu persepsi price fairness berpengaruh signifikan terhadap complaint intention. Hipotesis 5 yaitu persepsi price fairness berpengaruh signifikan terhadap switching intention. Hipotesis 6 yaitu personal satisfaction berpengaruh signifikan terhadap niat beli. Hipotesis 7 personal satisfaction tidak berpengaruh signifikan terhadap complaint intention. Hipotesis 8 yaitu personal satisfaction tidak berpengaruh signifikan terhadap switching intention. Pengujian hipotesis 1 tentang pengaruh CSR perception terhadap persepsi price fairness terbukti. CSR perception mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap persepsi price fairness. Hal ini sesuai dengan pendapat Xia dkk. (2004, dalam Carvalho, 2010) banyak faktor yang menentukan persepsi price fairness, faktor yang paling penting adalah penilaian konsumen mengenai kenaikan alasan dari harga yang tinggi tersebut. Pengujian hipotesis 2 tentang pengaruh CSR perception terhadap personal satisfaction tidak terbukti. CSR perception mempunyai pengaruh positif, akan tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap persepsi personal satisfaction. Menurut Babin, dkk (1994, dalam Japarianto, 2010) nilai berbelanja berorientasi pada dua motivasi, yaitu motivasi utilitarian dan motivasi hedonic. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan gaya hidup masyarakat pada saat ini yang bersifat hedonis sehingga melupakan solidaritas dan nilai-nilai sosial yang ada. Konsumen hanya menganut nilai hedonic saja dengan memperhatikan kepuasan dirinya sendiri.
Pengujian hipotesis 3, tentang pengaruh persepsi price fairness terhadap niat beli tidak terbukti. Persepsi price fairness mempunyai pengaruh negatif, akan tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap niat beli . Kurniawan dkk. (2008) mengatakan bahwa faktor terpenting dari harga sebenarnya bukan harga itu sendiri (objective price), akan tetapi harga subyektif, yaitu harga yang dipersepsikan oleh konsumen.
Pengujian hipotesis 4, tentang pengaruh persepsi price fairness terhadap complaint intention terbukti. Persepsi price fairness mempunyai pengaruh negatif akan tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap complaint intention. Hal ini didukung dengan penelitian (Bagozzi dkk., 1999; Bechwati and Morrin, 2003; Folkes dkk., 1987; dalam Carvalho dkk, 2010) yang menggunakan pendekatan emosi dan keadilan distributif yang mengatakan bahwa persepsi price fairness berhubungan negatif dengan complaining intention.
Pengujian hipotesis 5, tentang pengaruh persepsi price fairness terhadap switching intention terbukti. Persepsi price fairness mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap switching intention. Hal ini didukung dengan penelitian (Bagozzi dkk., 1999;Bechwati and Morrin, 2003; Folkes dkk., 1987; dalam Carvalho dkk, 2010) yang menggunakan pendekatan emosi dan keadilan distributif yang mengatakan bahwa persepsi price fairness berpengaruh negatif dengan switching intention.
Pengujian hipotesis 6 tentang pengaruh personal satisfaction terhadap niat beli terbukti. Personal satisfaction mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap niat beli. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dilakukan oleh Smith (1996, dalam Carvalho dkk, 2010) menunjukkan bahwa ada kepuasan individu karena konsumen merasa benar dan telah berbuat baik untuk orang lain melalui program CSR.
Pengujian hipotesis 7 tentang pengaruh personal satisfaction terhadap complaint intention tidak terbukti. Personal satisfaction mempunyai pengaruh negatif akan tetapi tidak signifikan terhadap complaint intention. Hal ini membuat seseorang malas untuk melakukan complaint. Hal ini sesuai dengan penelitian Singh and Wilkes (1996, dalam Kim, dkk, 2003) yang mengatakan bahwa Alienasi (pengasingan) konsumen dapat juga mempengaruhi harapan konsumen tentang perusahaan
Pengujian hipotesis 8 tentang pengaruh personal satisfaction terhadap switching intention tidak terbukti. Personal satisfaction mempunyai pengaruh negatif akan tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap switching intention. Hal ini ditunjukkan pada penelitian yang dilakukan oleh Strauss & Neuhaus (1997, dalam Wijayanti, 2008) menemukan bahwa sejumlah pelanggan yang mengeskpresikan kepuasan, masih juga berpindah. Sejumlah pelanggan yang tidak puas, justru tidak berpindah. motivasi utilitarian dan motivasi hedonic. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan gaya hidup masyarakat pada saat ini yang bersifat hedonis sehingga melupakan solidaritas dan nilai-nilai sosial yang ada. Konsumen hanya menganut nilai hedonic saja dengan memperhatikan kepuasan dirinya sendiri.
Pengujian hipotesis 3, tentang pengaruh persepsi price fairness terhadap niat beli tidak terbukti. Persepsi price fairness mempunyai pengaruh negatif, akan tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap niat beli . Kurniawan dkk. (2008) mengatakan bahwa faktor terpenting dari harga sebenarnya bukan harga itu sendiri (objective price), akan tetapi harga subyektif, yaitu harga yang dipersepsikan oleh konsumen.
Pengujian hipotesis 4, tentang pengaruh persepsi price fairness terhadap complaint intention terbukti. Persepsi price fairness mempunyai pengaruh negatif akan tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap complaint intention. Hal ini didukung dengan penelitian (Bagozzi dkk., 1999; Bechwati and Morrin, 2003; Folkes dkk., 1987; dalam Carvalho dkk, 2010) yang menggunakan pendekatan emosi dan keadilan distributif yang mengatakan bahwa persepsi price fairness berhubungan negatif dengan complaining intention.
Pengujian hipotesis 5, tentang pengaruh persepsi price fairness terhadap switching intention terbukti. Persepsi price fairness mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap switching intention. Hal ini didukung dengan penelitian (Bagozzi dkk., 1999;Bechwati and Morrin, 2003; Folkes dkk., 1987; dalam Carvalho dkk, 2010) yang menggunakan pendekatan emosi dan keadilan distributif yang mengatakan bahwa persepsi price fairness berpengaruh negatif dengan switching intention.
Pengujian hipotesis 6 tentang pengaruh personal satisfaction terhadap niat beli terbukti. Personal satisfaction mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap niat beli. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dilakukan oleh Smith (1996, dalam Carvalho dkk, 2010) menunjukkan bahwa ada kepuasan individu karena konsumen merasa benar dan telah berbuat baik untuk orang lain melalui program CSR.
Pengujian hipotesis 7 tentang pengaruh personal satisfaction terhadap complaint intention tidak terbukti. Personal satisfaction mempunyai pengaruh negatif akan tetapi tidak signifikan terhadap complaint intention. Hal ini membuat seseorang malas untuk melakukan complaint. Hal ini sesuai dengan penelitian Singh and Wilkes (1996, dalam Kim, dkk, 2003) yang mengatakan bahwa Alienasi (pengasingan) konsumen dapat juga mempengaruhi harapan konsumen tentang perusahaan
Pengujian hipotesis 8 tentang pengaruh personal satisfaction terhadap switching intention tidak terbukti. Personal satisfaction mempunyai pengaruh negatif akan tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap switching intention. Hal ini ditunjukkan pada penelitian yang dilakukan oleh Strauss & Neuhaus (1997, dalam Wijayanti, 2008) menemukan bahwa sejumlah pelanggan yang mengeskpresikan kepuasan, masih juga berpindah. Sejumlah pelanggan yang tidak puas, justru tidak berpindah.