yang fudul

Jumat, 06 Januari 2012

MANUSIA DAN HARAPAN

IV.Manusia dan Harapan



A. PENGERTIAN HARAPAN
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiK0D1mbGv4ry3xGKMuzDKLm5HVw9xVClM_yl3qb3WvOldtJmeRIaBC7_gry_Odvl-PpgvHO87P1rgHnT-SHUFBfaXA8FFrZd5tLCVbzvka4fhkLGOxAImXCwcUmdMO8g2JRhqT5wFRsygg/s320/harapan.jpg


Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing, Misalnya, Budi yang hanya mampu membeli sepeda, biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil. Seorang yang mempunyai harapan yang berlebihan tentu menjadi buah tertawaan orang banyak, atau orang itu seperti peribahasa "Si pungguk merindukan bulan"
Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan, misalnya Rafiq mengharapkan nilai A dalam ujian yang akan datang, tetapi tidak ada usaha, tidak pernah hadir kuliah. Ia menghadapi ujian dengan santai. Bagaimana Rafiq memperoleh nilai A. luluspun mungkin tidak.
Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.

Harapan berasal dan kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.Jadi untuk mewujudkan harapan itu harus disertai dengan usaha yang sesuai dengan apa yang diharapkan Bila dibandingkan dengan cita-cita , maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk: sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintang. Antar harapan dan cita-cita terdapat persamaam yaitu :
* keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud
* pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih
baik atau meningkat.

B. APA SEBAB MANUSIA MEMPUNYAI HARAPAN ?
Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langusung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni di tengah suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya. Tidak ada satu manusiapun yang luput dari pergaulan hidup. Ditengah – tengah manusia lain itulah, seseorang dapat hidup dan berkembang baik fisik/jasmani maupun mental/ spiritualnya. Ada dua hal yang mendorong orang hidup bergaul dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.

Dorongan kodrat
Kodrat ialah sifat, keadaan, atau pcmbawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua.
Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira, dan scbagainya. Seperti halnya orang yang menonton Pertunjukan lawak, mereka ingin tertawa, pelawak juga mengharapkan agar penonton tertawa terbahak-bahak. Apabila penonton tidak tertawa, harapan kedua belah pihak gagal, justru sedihlah mereka.
Kodrat juga terdapat pada binatang dan tumbuh-tumbuhan, karena binatang dan tumbuhan perlu makan, berkembang biak dan mati. Yang mirip dengan kodrat manusia ialah kodrat binatang, walau bagaimanapun juga besar sekali perbedaannya. Perbedaan antara kedua mahluk itu, ialah bahwa manusia memiliki budi dan kehendak. Budi ialah akal, kemampuan untuk memilih. Kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan, sebab bila orang akan memilih, ia harus mengetahui lebih dahulu barang yang dipilihnya. Dcngan budinya manusia dapat mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang benar dan mana yang
salah, dan dengan kehendaknya manusia dapat memilih. Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat atau hidup bcrsama dengan manusia lain. Dengan kodrat ini, maka manusia mempunyai harapan.

Dorongan kebutuhan hidup
Sudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besamya dapat dibedakan atas : kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani
Kebutuhan jasmaniah misalnya ; makan, minum, pakaian, rumah. (sandang, pangan,
dan papan), ketenangan, hiburan, dan keberhasilan.
Untuk memenuhi semua kebutuhan itu manusia bekerja sama dengan manusia lain.
Hal ini disebabkan, kemampuan manusia sangat terbatas, baik kemampuan fisik/jasmaniah
maupun kemampuan berpikimya.
Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia
mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan
manusia itu ialah :
a) kelangsungan hidup (survival)
b) keamanan ( safety )
c) hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d) diakui lingkungan (status)
e) perwujudan cita-cita (self actualization)

C. PENGERTIAN DO'A,WIRID & HIJIB

          Segala puji bagi Alloh,kita memuji-Nya,memohon pertolongan dan ampunan kepada-Nya,kita berlindung kepada Alloh dari kejahatan diri kita dan kejelekan amalan-amalan kita,barang siapa yang Alloh beri petunjuk,maka tidak ada yang dapat menyesatkan,maka tidak ada yang dapat memberinya hidayah.Aku bersaksi bahwa tiada Ilah yang berhak di ibadahi dengan benar kecuali hanya Alloh semata tidak ada sekutu bagi-Nya dan aku bersaksi bahwa Muhammad SAW adalah hamba dan utusan Alloh SWT.
  1. " Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Alloh dengan sebenar-benarnya takwa dan janganlah kalian mati kecuali dalam keadaan         Islam." (QS>Ali-Imron : 102 )
  2. " Wahai manusia,bertakwalah kepada Rabb-mu yang telah menciptakanmu dari diri yang satu,dan daripadanya Alloh menciptakan isterinya dan dari pada keduanya Alloh memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak.Dan bertakwalah kepada Allohyang dengan (menggunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain dan (peliharalah) bubungan silaturrahmi.Sesungguhnya Alloh selalu menjaga dan mengawasimu." (QS>An-Nisaa : 1 )
  3. " Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kamu kepada Alloh dan ketakanlah perkataan yang benar,niscaya Alloh memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu dan barang siapa mentaati Alloh dan Rosul-Nya,maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar." (QS>Al-Ahzaab : 70-71 )
           Kata DO'A adalah berasal dari bahasa arab,yaitu sebagai masdar ( kata asal ) dari kata kerja DA'AA-YAD'UU artinya meminta,memohon, memanggil dan lain-lain.DUS, do'a itu berarti permintaan,permohonan,panggilan dan lain-lain.Sedangkan menurut istilahnya,do'a itu berarti memohon kepada Alloh dengan cara-cara tertentu.
          Adapun WIRID,HIJIB sebagaimana tersebut dalam syarah arrootib adalah sebagai berikut : " Adapun hakikat wirid,hizib & rootib itu adalah sesuatu yang dikerjakan untuk peribatan.Sedangkan menurut istilahnya,kumpulan dzikir-dzikir dan do'a-do'a yang disusun untuk dzikir atau tadzakkur atau untuk memohon perlindungan dari kejahatan dan memohon kebaikan atau untuk membuka pintu pengetahuan atau mendapatkan ilmu dengan memusatkan hati dan kemauan kepada Alloh Ta'alla. "
FUNGSI DO'A
Do'a itu berfungsi sebagai berikut :
  1. Bila seorang hamba selalu berdo'a dan berdzikir,selalu memohon perlindungan kepada Alloh dari berbagi keburukan,niscaya hatinya menjadi tenang karena ingat kepada Alloh,Alloh SWT berfirman : " Ingatlah,hanya dengan menginggat Alloh hati menjadi tenang." (QS.Ar-Ra'd : 28 )
  2. Kalau mereka mau memahami satu saja dar hadits Nabi SAW yang shahih itu dari sekian banyak hadits,maka mereka akan sadar bahwa do'a dan dzikir itu dilaksanakan dengan cara sembunyi dansuara perlahan.Dalam hadits tujuh golongan yang akan dilindungi ALLOH SWT pada hari kiamat,diantarnya Rosululloh SAW bersabda : " ...seorang yang berdzikir kepada Alloh dalam keadaan sepi/menyendiri,lalu mengalirlah air matanya ........" ( HR.Al-Bukhari )
  3. Alloh SWT berfirman : " berdo'alah kapada Rabb-mu dengan berendah diri dan suara yang lembut.Sesungguhnya Alloh tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." ( QS.Al-A'raaf : 55 )
  4. Dalam sebuah hadits dari Abu Musa Al-Asy'ari,ia berkata : " Orang-orang mengangkat suaranya bertakbir dan berdo'a." kemudian Rosululloh SAW bersabda : " Hai sekalian manusia,kasihanilah diri kalian sesungguhnya kalian tidak berdo'a kepada Rabb yang tuli dan tidak juga jauh.Sesungguhnya yang kalian berdo'a kepada-Nya adalah Yang Maha Mendengar dan Maaha Dekat,Dia bersama kalian." ( HR>Al-Bukhari )
  5. Seperti Nabi Zakaria AS.berdo'a dengan suara yang lembut : " Yaitu ketika ia berdo'a kepada Rabb-nya dengan suara yang lembut." ( QS>Maryam : 3 ) " Dan sebutlah (Nama) Rabb-mu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut dan dengan tidak mengeraskan suara,di waktu pagi dan petang dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai." ( QS>Al-A'raaf : 205 )
  6. Senjata orang mu'min,Rosululloh SAW bersabda " Do'a adalah senjata orang beriman,tiang agama dan cahaya langit dan bumi " ( H.R ABU YA'LA & HAKIM ).
  7. Otak ibadah,Rosululloh SAW bersabda " Do'a adalah otak ibadah." ( H.R. BUKHARY )

D. KEPERCAYAAN
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. maka jelaslah kepada kita, bahwa dasar kepercayaan itu adalah kebenaran. Ada jenis pengetahuan yang dimilik seseorang, bukan karena merupakan hasil penyelidikan sendiri, melainkan diterima dari orang lain. Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu disebabkan karma orang lain itu dapat dipercaya. Yang diselidiki bukan lagi masalahnya, melainkan orang yang memberitahukan itu dapat dipercaya atau tidak. Pengetahuan yang diterima dari orang lain atas kewibawaannya itu disebut kepercayaan. Makin besar kewibawaan yang memberitahu mengenai pengetahuan itu makin besar kepercayaan.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh16reBwbj1UKWCKqdxxB6HY6967rm57oFpEocN91aDb5owr7lP9Sl7py2M7i4QhQtlg_xVR7zJL_e7kquOf-1hsMbo1Okzz64DtIGoeX0PufWaS5OqMSTmdiogwRG2ptuTQWN9WTtaD2Pb/s320/KEPERCAYAAN.jpg

Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan artinya diberitahukan oleh Tuhan - langsung atau tidak langsung kepada manusia. Kewibawaan pemberi kebenaran itu ada yang melebihi besamya . Kepercayaan dalam agama merupakan keyakinan yang paling besar. Hak berpikir bebas, hak atas keyakinan sendiri menimbulkan juga hak ber agama menurut keyakinan.
Dalam hal beragama tiap-tiap orang wajib menerima dan menghormati kepercayaan orang yang beragama itu, Dasarnya ialah keyakinan masing-masing.

BERBAGAI KEPERCAYAAN DAN USAHA MENINGKATKANNYA
Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :

1. Kepercayaan pada diri sendiri
Kepercayaan pada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya pada diri sendiri pada hakekatnya percaya pada Tuhan Yang Maha Esa Percaya pada diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu mengerjakan yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.

2. Kepercayaan kepada orang lain
Percaya kepada orang lain itu dapat berupa percaya kepada saudara, orang tua, guru, atau siapa saja. Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya ternadap kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenarannya. Ada ucapan yang berbunyi orang itu dipercaya karna ucapannya. Misalnya, orang yang berjanji sesuatu hams dipenuhi, meskipun janji itu tidak terdengar orang lain, apalagi membuat janji kepada orang lain.

3. Kepercayaan kepada pemerintah
Berdasarkan pandangan teokratis menurut etika, filsafat tingkah laku karya Prof.Ir, Poedjawiyatna, negara itu berasal dari Tuhan. Tuhan langsung memerintah dan memimpin bangsa manusia, atau setidak-tidaknya Tuhanlah pemilik kedaulatan sejati, Karena semua adalah ciptaan Tuhan. Semua mengemban kewibawaan, terutama pengemban tertinggi, yaitu raja, langsung dikaruniai kewibawaan oleh Tuhan, sebab langsung dipilih oleh Tuhan pula (kerajaan)
Pandangan demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat, (kewibawaan pun milik rakyat. Rakyat adalah negara, rakyat itu menjelma pada negara. Satu-satunya realitas adalah negara). Manusia sebagai seorang (individu) tak berarti. Orang. mempunyai arti hanya dalam masyarakat, negara. Hanya negara sebagai keutuhan (totalitas) yang ada, kedaulatan mutlak pada negara, negara demikian itu disebut negara totaliter. satu-satunya yang mempunyai hak ialah negara; manusia perorangan tidak mempunyai hak, ia hanya mempunyai kewajiban (negara diktator)
Jelaslah bagi kita, baik teori atau pandangan teokratis ataupun demokratis negara atau pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber kebenaran. Karena itu wajarlah kalau manusia sebagai warga negara percaya kepada negara/pemerintah.

4. Kepercayaan kepada Tuhan

Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran. Kepercayaan itu amat penting, karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dengan Tuhannya. Bagaimana Tuhan dapat menolong umatnya, apabila umat itu tidak mempunyai kepercayaan kepada Tuhannya, sebab tidak ada tali penghubung yang mengalirkan daya kekuatannya. Oleh karcna itu jika manusia berusaha agar mendapat pertolongan dari padanya, manusia harus percaya kepada Tuhan, sebab Tuhanlah yang selalu menyertai manusia. Kepercayaan atau pengakuan akan adanya zat yang maha tinggi yang menciptakan alam semesta seisinya merupakan
konsekuensinya tiap-tiap umat beragama dalam melakukan pemujaan kepada zat tersebut.
E. BERBAGAI KEPERCAYAAN DAN USAHA UNTUK MENINGKATKANNYA
Kepercayaan dapat dibedakan atas:
  1. Kepercayaan pada diri sendiri
Percaya pada diri sendiri menganggap dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu mengerjakan yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.
1. Kepercayaan pada orang lain
Kepercayaan pada orang lain sudah tentu percaya terhadap kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenaran. Ada ucapan yang berbunyi orang itu dipercaya karena ucapannya.
  1. Kepercayaan pada pemerintah
Pandangan demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat, (kewibawaan pun milik rakyat. Rakyat adalah negara, rakyat itu menjelma pada negara. Satu-satunya realitas adalah negara). Manusia sebagai seorang (individu) tak berarti. Orang. mempunyai arii hanya dalam masyarakat, negara. Hanya negara sebagai keutuhan (totalitas) yang ada, kedaulatan mutlak pada negara, negara demikian itu disebut negara totaliter. satu-satunya yang mempunyai hak ialah negara; manusia perorangan tidak mempunyai hak, ia hanya mempunyai kewajiban (negara diktator)
Jelaslah bagi kita, baik teori atau pandangan teokratis ataupun demokratis negara atau pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber kebenaran. Karen itu wajarlah kalau manusia sebagai warga negara percaya kepada negara/pemerintah.
  1. Kepercayaan pada Tuhan
Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya.  Usaha itu bergantung kepada pribadi kondisi, situasi, dan lingkungan. Usaha itu antara lain .
a) meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah
b) meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat
c) meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan, dan sebagainya
d) mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan
e) menekan perasaan negatif seperti, dengki, fitnah, dan sebagainya
Opini   : Kehidupan manusia di dunia ini dengan berbagai kejadian yang buruk maupun baik dan mengesankan tidak lepas dari sebuah rencana yang ditetapkan oleh sang pencipta. Maka dari itu penting sekali untuk kita mempunyai sebuah pandangan hidup yang baik, selalu berfikiran positif dan selalu setia kepada kebaikan. Selalu berharap dalam doa kepada sang pencipta dan selalu berusaha sekuat tenaga dalam mengejar cita-cita. Karena sesuatu yang baik menurut kita belum tentu itulah rencana terbaik tuhab yang dipersembahkan untuk kita, begitupun dengan hal yang menurut kita buruk siapa yang tahu kalau itulah awal dari sebuah rencana besar yang tuhan berikan kepada kita. Yang mampu kita kerjakan sebagai manusia hanyalah bertawakal, selalu mengharap denagn doa kepada tuhan dan mengerjakan semua perintah yang tuhan berikan kepada kita. Selalu berbuat baik kepada sesame karena itulah fungsi kita diciptakan hidup di dunia ini.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hai, Bagaimana menurutmu? Ada komentar?