yang fudul

Minggu, 07 Desember 2014

Manajemen Investasi Bab 4 dan 5



BAB IV (Pertemuan ke-5)
PEMBENTUKAN PROGRAM INVESTASI


PERENCANAAN FINANSIAL
Setiap investor perlu memiliki program untuk mencapai tujuan investasinya. Inti program investasi tersebut adalah rencana investasi yang dapat membuat tujuan menjadi operasional. Oleh karena tujuan investasi harus konsisten dengan tujuan finansial secara keseluruhan, maka rencana investasi harus sesuai dengan perencanaan finansial yang lebih luas. Perencanaan finansial ini tidak hanya menyangkut pendapatan dan pengeluaran tetapi juga termasuk asuransi dan pajak.
Proses perencanaan finansial meliputi 3 kegiatan utama yaitu sbb:
1.     Penilaian Keadaan Finansial saat ini.
Untuk menilai keuangan saat ini dapat ditunjukkan dengan 2 laporan keuangan yaitu laporan posisi keuangan (neraca) dan laporan hasil usaha (rugi/laba).

  1. Neraca (Balance Sheet).
Neraca mencerminkan kekayaan, hutang dan modal pada saat tertentu.

Persamaan dari hubungan ketiga unsur tsb adalah sbb:
            Kekayaan   =    Hutang   +   Modal


Bentuk neraca terdapat pos Aktiva, Pasiva & Modal.
Aktiva berupa kekayaan yang bisa berbentuk :  kas, stock barang, uang muka sewa ruangan/ kendaraan dan sebagainya.
Aktiva (asset) dapat digolongkan dalam finansial dan nonfinansial. Aktiva finansial merupakan kekayaan yang dapat dengan cepat diubah menjadi uang tunai, aktiva ini termasuk kas, tabungan/deposito, investasi security dan pemberian pinjaman/piutang.
Aktiva nonfinansial meliputi kekayaan yang dibeli untuk digunakan dalam usaha; aktiva ini termasuk real estate (tanah dan bangunan), kendaraan, peralatan dan perabotan.
Hutang (liability) berasal dari berbagai sumber seperti faktur/tagihan yang belum dibayar, transaksi dengan penangguhan pembayaran, saldo cicilan utang, pinjaman hipotik dan hutang lainnya.
Modal (net worth) merupakan sumber kekayaan yang berasal dari pemilik (equity) sehingga merupakan jumlah yang tertinggal setelah seluruh aktiva dijual dan semua utang dibayar. Persamaannya menjadi sbb:

            Modal     =       Aktiva  +   Hutang


Oleh karena modal mencerminkan kekayaan pemilik, maka bisa menjadi ukuran keberhasilan finansial dalam proses perencanaan finansial.

  1. Laporan Hasil Usaha (Income Statement).
Laporan hasil usaha memuat kegiatan finansial yang telah terjadi selama suatu periode tertentu, biasanya 1 tahun. Laporan ini memuat 3 unsur dasar yaitu: penghasilan, biaya dan sumbangan terhadap tabungan atau investasi yang bisa positif (laba) atau negative (rugi).

Penghasilan (income), merupakan uang tunai yang diterima selama suatu periode dan bagi individu meliputi: upah, gaji, bonus, komisi, deviden, sewa dan bunga yang diterima. Juga termasuk capital gain (loss), hasil penjualan aktiva dan uang lainnya yang diterima selama periode tsb.
Biaya (expense) adalah pembayaran tunai yang dilakukan selama suatu periode tertentu. Kategori utama biaya bagi individu termasuk diantaranya: perumahan, listrik, PAM, Gas LPG, makan, mobil, kesehatan, pakaian, asuransi, pajak, barang rumah tangga, rekreasi dan hiburan.
Sumbangan terhadap tabungan atau investasi, bila selisih penghasilan atas biaya ternyata positif dapat dipakai menambah tabungan atau investasi, atau membayar hutang; bila negative harus ditutup dengan mengurangi tabungan atau investasi atau dengan meminjam. 

2.     Menetapkan Tujuan Finansial.
Tujuan finansial harus ditetapkan dalam batas kemampuan untuk dapat dicapai. Tujuan tersebut dapat dibedakan menjadi:
  1. Tujuan jangka Panjang.
Yaitu 5 tahun atau lebih, namun harus tetap konkrit, misalnya: pensiun pada umur 55 tahun dengan modal Rp. 500 juta, membeli rumah Rp. 100 juta tahun 2020, atau biaya pendidikan di perguruan tinggi sebesar 8 juta setiap tahun.
  1. Tujuan jangka Pendek.
Yaitu 1 atau 2 tahun, tetapi harus konsisisten dengan tujuan jangka panjang, misalnya memupuk modal Rp. 50 juta pada akhir tahun depan, membeli mobil Rp. 100 juta 2 tahun mendatang.

3.     Penyusunan Anggaran.
Anggaran (Budget) adalah rencana pendapatan dan pengeluaran sebagai pedoman arahan kegiatan finansial untuk mencapai tujuan jangka pendek. Anggaran umumnya mencakup periode 1 tahun yang dipecah dalam interval bulanan sesuai dengan siklus penagihan dari setiap organisasi.
Anggaran terdiri dari 3 aspek utama yaitu : perkiraan pendapatan, perkiraan pengeluaran dan perkiraan surplus atau defisit.
Perkiraan tersebut disusun atas dasar tunai (cash basis) artinya pendapatan dihitung pada saat diterima secara tunai dan pengeluaran diperkirakan pada bulan dikeluarkan secara tunai.

ASURANSI
Asuransi merupakan unsur penting dalam perencanaan finansial, karena memberikan perlindungan terhadap peristiwa yang merugikan keuangan dan memberikan kemanfaatan tunai. Asuransi memerlu-kan pembayaran sekarang untuk kemanfaatan potensial di masa depan. Keputusan untuk membeli asuransi dapat mempengaruhi jumlah dana yang dapat diinvestasikan.

a.      Prinsip Asuransi.
Banyak jenis asuransi yang telah berkembang luas, meskipun setiap bentuk memberikan berbagai jenis perlindungan, namun semuanya memiliki sifat-sifat umum tertentu yang menyangkut:  resiko, mekanisme dan resiko yang dapat diasuransikan.
Resiko dalam asuransi dapat diartikan sebagai ketidakpastian yang menyangkut kerugian ekonomis.
Mekanisme asuransi, memungkinkan orang untuk mengurangi resiko finansial dengan membagi kerugian yang menyangkut terjadinya peristiwa yang tidak pasti. Setiap tertanggung membayar premi yang relative kecil untuk memperoleh janji penggantian kerugian tertentu. Pihak penanggung, berdasarkan hukum angka besar, dapat memperkirakan jumlah penggantian kerugian selama periode tertentu.
Resiko yang dapat diasuransikan, harus memenuhi syarat tertentu, yaitu: harus ada sekelompok besar orang dengan eksposur kerugian yang serupa, eksposur kerugian tersebut harus diakibatkan sebab-sebab yang tidak disengaja dan tidak diharapkan, biaya asuransinya harus relative rendah dan resiko itu tidak boleh memiliki potensi malapetaka yang luas.

b.      Program Pensiun.
Apabila asuransi jiwa pada hakekatnya memberikan perlindungan terhadap kematian premature, maka pensiun memberikan perlindungan terhadap kehidupan yang panjang. Oleh karena itu setiap orang perlu mempersiapkan diri dengan menabung (mencicil pembentukan dana) untuk hari tua pada saat yang bersangkutan harus berhenti bekerja dan tidak memiliki sumber penghasilan lagi.
Berbagai bentuk asuran dan pension dapat diperoleh baik secara individual oleh individu yang bersangkutan maupun melalui jaminan social, programa yang diadakan oleh pengusaha bagi karya-wannya. 

PAJAK
Dalam program investasi pajak juga harus dipertimbangkan untuk strategi investasi yang berhubungan dengan berbagai jenis wahana investasi. Bahkan perpajakan mempunyai pengaruh atas seluruh keputusan finansial, dalam arti pengetahuan mengenai pajak dapat bermanfaat untuk mengurangi pajak sehingga akan meningkatkan hasil sesudah pajak dalam rangka mencapai tujuan finansial.

Pajak dalam Investasi.
Bagi seorang investor, dimensi perpajakan utama menyangkut penghasilan berjalan, capital gain, perlindungan pajak dan perencanaan pajak.
a.      Penghasilan Berjalan.
Investor yang investasinya mendapatkan penghasilan berjalan seperti deviden & bunga dikenakan pajak tergolong pajak rendah (low tax bracket) capital gain, perlindungan pajak dan perencanaan pajak. Penghasilan berjalan ini dikenakan pajak sebagai penghasilan biasa (ordinary income).
b.      Capital Gain.
Capital gain jangka pendek dikenakan pajak seperti pajak penghasilan biasa, sehingga tidak memberikan keuntungan bagi pajak.
Sedangkan 60% capital gain jangka panjang dibebaskan (totally exempt) dari pajak; sisanya 40% dikenakan pajak seperti penghasilan biasa, sehingga tariff pajak maksimum dari capital gain jangka panjang adalah 20% (40% kena pajak dengan tariff maksimum 50%)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hai, Bagaimana menurutmu? Ada komentar?