yang fudul

Sabtu, 06 Desember 2014

Manajemen Investasi



1.       Definisi investasi menurut beberapa ahli:
Menurut hamid: investasi adalah penanaman modal baik langsung maupun tidak langsung, dengan tujuan pemilik modal mendapatkan keuntungan dari hasil penanaman modal tersebut
Menurut Sadono sukirno : investasi dapat diartiak sebagai pengeluaran para penanam-penanam modal atau perusahaan  untuk membeli barang-barang modal atau perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian (sadno sukirno 1997:107)
Menurut Mulyadi (2001:284): investasi adalah pengaitan sumber-sumber dalam jangka panjang untuk menghasilkan laba dimasa yang akan datang.
Menurut James C van Horn (1981): kegiatan yang dilangsungkan dengan memanfaatkan kas pada masa sekarang ini, dengan tujuan unutk menghasilkan barang dimasa yang akan datang.
2.       Deviden dan capital gain?
Dividen Yaitu pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham tersebut atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat pesetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Umumnya pemodal dengan orientasi jangka pendek mengejar keuntungan melalui capital gain. Misalnya seorang pemodal membeli saham pada pagi hari dan kemudian menjualnya lagi pada siang hari jika saham mengalami kenaikan.
3.      Obligasi (bond), yaitu surat hutang dari perusahaan atau pemerintah yang memberikan bunga tertentu dan pengembalian nilai nominalnya pada saat jatuh tempo. Investor dapat membeli atau menjual obligasi sebelum jatuh tempo dengan harga yang berbeda dengan nilai nominalnya. Saham preferen (preferred stock), merupakan bukti kepemilikan dalam suatu perusahaan. Berbeda dengan saham biasa, maka saham preferen memberikan tingkat deviden tertentu/tetap yang pembayarannya didahulukan dari pada deviden saham biasa. Saham konvertibel (convertible securities), merupakan obligasi atau saham preferen yang memungkinkan investor untuk mengubahnya menjadi sejumlah saham. Saham ini selain  memberi bunga atau deviden tetap juga berpotensi memberi capital gains.   
Investasi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut:
  1. Investasi dalam bentuk aset riil (real assets) Yaitu investasi dalam bentuk aktiva berwujud fisik, seperti emas, batu mulia dan sebagainya. Investasi dalam bentuk surat berharga/sekuritas (marketable securities financial assets) Yaitu investasi dalam bentuk surat-surat berharga yang pada dasarnya merupakan klaim atas aktiva riil yang diawasi oleh suatu lembaga/perorangan tertentu
5.      Opsi (options) adalah surat berharga yang memberikan kesempatan bagi investor untuk membeli surat berharga lain atau kekayaan dengan harga tertentu selama jangka waktu tertentu. Pembeli opsi tidak dijamin hasilnya, dan bisa kehilangan seluruh jumlah yang diinvestasikan baik karena tidak cukup menarik untuk digunakan ataupun karena jangka waktunya habis.
  1. Resiko Bisnis.
Yaitu derajat ketidakpastian dari hasil suatu investasi dan kemampuan untuk membayar investor berupa bunga, deviden, sewa dan hasil lainnya, karena maju-mundurnya perusahaan atau kekayaan di mana investor memiliki investasi.
Resiko Finansial.
Yaitu resiko yang  berhubungan dengan kombinasi (mix) pembelanjaan hutang (debt) dan penyertaan (equity) untuk membelanjai suatu perusahaan atau kekayaan; makin besar hutangnya makin besar resikonya, karena pembayaran bunga dan pengembalian hutang merupakan kewajiban tetap dan diprioritaskan.
Resiko Daya Beli.
Yaitu kemungkinan perubahan tingkat harga-harga, dimana investasi yang nilainya parallel dengan tingkat harga (saham, property) akan menguntungkan pada periode kenaikan harga, sedang investasi yang memberi hasil tetap (tabungan, obligasi) akan disenangi pada periode penurunan tingkat harga.
Resiko Suku Bunga.
Yaitu resiko perubahan suku bunga umum yang mempengaruhi harga surat berharga terutama yang memberikan penghasilan tetap (obligasi); dalam hal ini, harga obligasi turun jika suku bunga naik untuk memberikan pembeli tingkat hasil yang sama pada harga pasar yang berlaku, sebaliknya harga obligasi naik jika suku bunga turun agar hasilnya turun sebagai akibat kenaikan harga pasar itu.
Resiko Likuiditas.
Yaitu resiko sulitnya likuiditas suatu investasi dengan mudah pada harga yang layak; pada umumnya wahana investasi yang diperdagangkan di pasar tipis (thin market), di mana permintaan dan penawaran kecil (seperti tanah mentash dilokasi terisolir dan terpencil) cenderung kurang likuid daripada yang diperdagangkan di pasar luas (broad market) seperti saham dan obligasi dari perusahaan besar yang terdaftar di pasar bursa.
Resiko Pasar.
Yaitu resiko yang ditimbulkan oleh factor-faktor yang tidak tergantung dari wahana investasi, seperti peristiwa politik, ekonomi, social, selera dan preferensi investor, pengaruh setiap factor terhadap masing-masing jenis wahana investasi tidak sama, seperti ancaman perang di Timur Tengah yang kaya minyak akan menurunkan nilai dan hasil saham dari perusahaan minyak tetapi akan menaikkan nilai dan hasil saham perusahaan pesawat terbang militer.
7.      Resiko yang dapat diasuransikan, harus memenuhi syarat tertentu, yaitu: harus ada sekelompok besar orang dengan eksposur kerugian yang serupa, eksposur kerugian tersebut harus diakibatkan sebab-sebab yang tidak disengaja dan tidak diharapkan, biaya asuransinya harus relative rendah dan resiko itu tidak boleh memiliki potensi malapetaka yang luas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hai, Bagaimana menurutmu? Ada komentar?