yang fudul

Sabtu, 06 Desember 2014

Pertemuan 1 manajemen investasi



Berbagai definisi telah diberikan oleh para ahli, diantaranya oleh William F. Sharpe & Gordon J. Alexander dalam bukunya : “Investments” menyatakan bahwa investasi berarti pengorbanan nilai saat ini yang pasti untuk nilai mendatang yang mungkin tidak pasti. Menurut Charles P.Jones dalam bukunya : ”Investments, Analysis and Management” menulis bahwa suatu investasi dapat didefinisikan sebagai komitmen dana pada satu atau beberapa asset yang akan dipegang selama beberapa waktu mendatang.
Pada umumnya diakui bahwa investasi meliputi investasi finansial seperti saham dan obligasi dan investasi riil seperti real estate dan pabrik.


Pengertian Investasi.
Investasi adalah setiap wahana di mana dana ditempatkan dengan harapan dapat memelihara atau menaikkan nilai dan atau memberikan hasil (return) yang positif. Berbagai jenis investasi dapat dibedakan berdasarkan atas beberapa faktor, seperti :  apakah investasi itu berupa surat berharga atau kekayaan; langsung atau tidak langsung; hutang, penyertaan, atau opsi; resiko rendah atau tinggi; dan jangka pendek atau jangka panjang.

Surat Berharga atau Kekayaan
·   Surat berharga (securities) adalah investasi yang menunjukkan bukti hutang, kepemilikan suatu usaha, atau hak legal untuk memperoleh atau menjual kepemilikan suatu usaha. Jenis surat berharga yang paling umum adalah obligasi (bond), saham (stock) dan opsi (options).
·   Kekayaan (property) adalah investasi dalam kekayaan riil atau kekayaan pribadi yang tampak. Kekayaan riil (real property) adalah tanah, bangunan dan yang secara permanen melekat pada tanah. Kekayaan pribadi yang tampak (tangible personal property) termasuk benda-benda seperti emas, barang antik dan barang seni.

Langsung atau tidak Langsung.
·      Investasi langsung adalah investasi di mana investor langsung memperoleh hak atas surat berharga atau kekayaan. Contoh: pembelian saham, obligasi, sejumlah kekayaan riil atau mata uang langka dengan maksud untuk memelihara nilai atau memperoleh penghasilan.
·      Investasi tidak langsung adalah investasi yang dilakukan dalam suatu portofolio (paket) atau kelompok surat berharga atau kekayaan. Contoh: pembelian saham dari dana bersama (mutual fund) yaitu portofolio surat berharga yang dikeluarkan oleh berbagai perusahaan, sehingga investor memiliki hak atas sebagian portofolio dan bukannya saham dari suatu perusahaan tertentu.

Hutang, Penyertaan atau Opsi.
·   Hutang (debt) merupakan dana yang dipinjamkan untuk memperoleh penghasilan bunga dan janji pembayaran kembali pinjaman pada suatu waktu tertentu di masa depan. Bila investor membeli instrument hutang seperti obligasi, ia meminjamkan uang kepada pihak yang mengeluarkan obligasi yang berjanji membayar tingkat bunga tertentu selama jangka waktu tertentu, dan pada akhirnya jumlah pokoknya akan dikembalikan.
·   Penyertaan (equity) merupakan pemilikan pada suatu usaha atau kekayaan. Investasi penyertaan ditunjukkan dengan surat berharga atau hak atas kekayaan. Investor pada umumnya mendapat penyertaan dalam suatu usaha dengan membeli surat berharga yang disebut saham.
·   Opsi (options) merupakan surat berharga yang memberikan kesempatan untuk membeli surat berharga atau kekayaan lain dengan harga tertentu selama jangka waktu tertentu. Contohnya: investor membeli opsi Rp. 1 juta untuk membeli surat hutang dari PT. A  seharga Rp. 60 juta sampai 31 Desember 1995. Jika surat hutang itu saat ini dinilai Rp. 48 juta, maka investor tidak akan melakukan opsi itu.

Resiko Rendah atau Tinggi.
·   Resiko adalah kemungkinan bahwa nilai atau hasil dari investasi akan berbeda dari nilai yang diharapkan atau kemungkinan sesuatu yang tidak diinginkan terjadi. Resiko (risk) dan hasil (return) senantiasa berkaitan erat, dalam arti bahwa makin tinggi resiko investasi makin besar fluktuasi kemungkinan hasil yang bisa terjadi.
·   Investasi resiko rendah adalah investasi yang dianggap aman relative terhadap dana yang ditanamkan dan hasil yang akan diterima. Investasi resiko tinggi sering dianggap spekulatif. Dalam hal ini, investasi dan spekulasi dipakai untuk menunjukkan pendekatan yang berbeda terhadap proses investasi.

≈ Investasi dipandang sebagai proses pembelian surat berharga atau kekayaan di mana stabilitas nilai dan tingkat hasilnya dapat diperkirakan.

≈ Spekulasi adalah proses pembelian wahana yang sama, di mana nilai dan hasilnya sangat tidak pasti atau dengan kata lain merupakan proses investasi resiko tinggi.
           
Jangka Pendek atau Jangka Panjang.
Investasi jangka pendek adalah investasi yang waktunya 1 tahun atau kurang. Investasi jangka panjang adalah investasi dengan jatuh tempo lebih panjang atau tidak mengenal jatuh tempo. Contoh: sertifikat deposito 6 bulan merupakan investasi jangka pendek, sedangkan obligasi 20 tahun adalah investasi jangka panjang.
Namun demikian dapat terjadi bahwa obligasi jangka panjang dijual dalam jangka pendek atau depostio berjangka 1 tahun di perpanjang otomatis (automatic roll-over) setiap jatuh tempo.

MANAJEMEN INVESTASI
Manajemen Investasi adalah proses pengelolaan uang. Pekerjaan merencanakan, meng-implementasikan dan mengawasi dana investor individual maupun institusional disebut dengan Manajemen Investasi.
Dua terminologi lain yang umum digunakan untuk menjabarkan proses ini adalah manajemen portofolio dan manajemen uang.
Individu yang melakukan pengelolaan portofolio investasi disebut manajer investasi, manajer uang/keuangan atau manajer portofolio. (Portofolio adalah sekelompok bentuk investasi).
Dalam bahasa industry : manajer investasi adalah mengelola uang, maka proses manajemen investasi adalah bagaimana seorang manajer investasi mengelola uang. Proses ini membutuhkan suatu pemahaman terhadap berbagai piranti investasi, cara penilaian piranti investasi, dan berbagai strategi yang dapat digunakan untuk menyeleksi piranti investasi yang seharusnya dimasukkan dalam portofolio untuk dapat mencapai tujuan investasi.
Investor dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu :  Investor Ritel dan Investor Institusional.
Investor ritel terdiri dari individu-individu dan investor institusional terdiri dari perusahaan asuransi, institusi simpanan (bank, asosiasi simpanan, pinjaman & serikat kredit), dana pensiun, perusahaan investasi dan dana bantuan/endowmen.

STRUKTUR PROSES INVESTASI.
Proses investasi adalah mekanisme yang mempertemukan penawar (mereka yang punya dana lebih) dengan peminta (mereka yang membutuhkan dana). Penawar dan peminta dipertemukan bersama melalui lembaga finansial dan pasar finansial. Kadang mereka berhubungan langsung seperti: transaksi kekayaan.
Lembaga finansial seperti bank, biasanya menerima tabungan dan kemudian meminjamkannya atau menginvestasikannya. Pasar finansial adalah forum di mana penawar dan peminta dana dipertemukan melalui perantara, seperti pasar saham, pasar obligasi dan pasar opsi. Harga dari wahana investasi dalam pasar tersebut merupakan hasil dari keseimbangan antara kekuatan penawaran dan permintaan.

Peserta dari proses investasi terdiri dari pemerintah, perusahaan dan individu dengan keterangan sbb:
a.      Pemerintah.
Setiap tingkat pemerintah (pusat, propinsi, kabupaten) memerlukan jumlah dana yang cukup besar baik untuk belanja modal seperti pembangunan sekolah, rumah sakit, jalan dan jembatan yang dipenuhi melalui surat berharga, hutang jangka panjang maupun untuk kebutuhan operasional seperti bila penerimaan pajak lebih kecil dari pengeluarannya yang bias dipenuhi melalui surat berharga hutang jangka pendek.
Pemerintah bisa juga menjadi penawar dana, jika memiliki dana menganggur dan dapat melakukan investasi jangka pendek untuk mendapatkan hasil. Namun pada umumnya pemerintah merupakan peminta neto dana artinya meminta dana lebih banyak dari pada yang ditawarkan.
b.     Perusahaan.
Perusahaan juga memerlukan jumlah dana yang besar untuk mendukung kegiatannya. Kebutuhan dana jangka panjang untuk membelanjai pembangunan atau perluasan pabrik, membeli peralatan dan pengembangan produk. Kebutuhan dana jangka pendek untuk membiayai persediaan, pihutang dan biaya operasional lainnya.
Perusahaan mengeluarkan berbagai surat berharga hutang  dan penyertaan untuk membelanjai kebutuhan itu. Meskipun perusahaan juga menjadi penawar dana untuk kelebihan uangnya sementara, tetapi umumnya perusahaan merupakan peminta neto dana.
c.      Individu.
Para individu menawarkan dana melalui berbagai cara, seperti menabung di bank, membeli obligasi, saham, opsi atau tanah dan bangunan. Sedangkan permintaan dana individu berasal dari pinjaman untuk membeli kekayaan, seoerti mobil dan rumah.
Namun demikian, sebagai suatu kelompok, individu merupakan penawar neto dana. Olrh karena pemerintah dan perusahaan merupakan peminta neto dana, maka peranan investor individual cukup besar sebagai penyedia dana yang dibutuhkan untuk membiayai pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
PROSES INVESTASI PERORANGAN.

Dalam rangka menyederhanakan teori, teknik dan metode investasi, maka pembahasannya menggunakan analisa investor individual. Namun prinsip tersebut dapat digunakan oleh para professional dari investor institusional untuk menciptakan portofolio yang dapat memenuhi tujuan investasi dari lembaga bersangkutan.
Investor individu harus merencanakan, menyusun dan melaksanakan program investasinya sesuai dengan tujuan finansialnyan secara keseluruhan. Program tersebut harus menghasilkan portofolio investasi yang memiliki kombinasi resiko dan hasil yang diinginkannya.
Langkah dalam proses investasi individu adalah sbb:

a.      Memenuhi prasyarat investasi.
Sebelum melakukan investasi, beberapa persyaratan perlu dipenuhi oleh individu, yaitu:
  1. Kebutuhan hidup telah dipenuhi secukupnya, karena investasi bukan merupakan substitusi terhadap pemenuhan itu tetapi merupakan mekanisme untuk menggunakan dana yang ada saat ini untuk memenuhi kebutuhan masa depan.
  2. Tabungan minimum atau investasi likuid telah dipupuk untuk menghadapi kebutuhan tunai darurat.
  3. Asuransi jiwa, kesehatan, kerugian dan liability untuk menghadapi kerugian karena kematian, sakit, kerusakan kekayaan dan karena kehilangan kekayaan lainnya.
  4. Pensiun untuk memenuhi kebutuhan hidup dihari tua.

b.     Menyusun tujuan investasi.
Tujuan investasi menyangkut pernyataan mengenai waktu, jumlah, bentuk dan resiko yang berhubungan dengan hasil yang diinginkan. Contoh: tujuan investasi untuk memupuk dana Rp. 30 juta guna uang muka pembelian rumah pada tahun1997 atau memupuk dana Rp. 500 juta untuk pensiun pada tahun 2020. Dana yang cukup harus tersedia untuk investasi dan tingkat hasil/bunga yang wajar harus digunakan untuk mencapainya.

c.      Menilai wahana investasi.
Proses penilaian wahana investasi menyangkut penilaian atas potensi hasil dan resiko dari masing-masing  wahana. Hasil dari proses penilaian ini berupa ukuran-ukuran hasil, resiko dan nilai untuk wahana tersebut.

d.     Memilih investasi yang cocok.
Analisis dan seleksi wahana investasi berdasarkan tingkat hasil, resiko, nilai, perhitungan pajak, dan sebagainya dilakukan untuk memenuhi tujuan individu yang bersangkutan. Proses pemilihan ini penting karena menentukan arah kegiatan dan keberhasilan pengelolaan investasi.
Contohnya: individu yang meninginkan untuk memupuk dana Rp. 40 juta dalam waktu 3 tahun dapat memilih saham untuk investasinya. Jika perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut bangkrut, individu tersebut justru akan kehilangan uangnya.


e.     Menyusun portofolio.
Portofolio investasi adalah sekelompok wahana investasi yang dimiliki individu tersebut. Dengan menggunakan berbagai teknik dan metode, investor individual dapat mengkombinasikan wahana sedemikian rupa sehingga tujuan investasi tercapai dan hasil, resiko serta nilai investasi optimal.
Diversifikasi yang meliputi sejumlah wahana investasi yang membentuk portofolio dapat memberikan hasil yang lebih tinggi atau paparan resiko yang lebih kecil dibandingkan jika hanya terbatas pada beberapa investasi saja. Suatu portofolio memiliki sifat resiko hasil yang berbeda dari pada sifat masing-masing wahana secara terpisah.

f.        Pengelolaan portofolio.
Pengelolaan portofolio menyangkut pemantauan atas perilaku yang terjadi dibandingkan dengan prestasi yang diharapkan dari wahana investasi. Jika hasil, resiko dan  nilaia investasi tidak sesuai dengan tujuan atau harapan, maka tindakan koreksi harus dilakukan. Tindakan koreksi tersebut biasanya berupa penjualan investasi tertentu dan menggunakan hasil penjualan itu untuk membeli wahana lain. Jadi, pengelolaan portofolio menyangkut monitoring dan restrukturisasi portofolio.

WAHANA INVESTASI.
Berbagai wahana investasi tersedia dengan berbagai jangka waktu, harga/biaya, hasil, resiko dan perpajakan yang dapat diklasifikasikan dalam berbagai golongan.

Wahana jangka pendek
Wahana jangka pendek dengan waktu 1 tahun atau kurang, termasuk tabungan, sertifikat dan deposito dan sebagainya. Instrument ini sering digunakan untuk memanfaatkan dana yang menganggur guna mendapatkan penghasilan.
Namun wahana ini juga dipilih karena factor keamanan, kemudahan dan kesederhanaannya. Selain itu, wahana juga dapat melemgkapi portofolio investor khususnya untuk memenuhi kebutuhan likuiditas dan kebutuhan darurat.

Saham biasa
Saham biasa (common stock) adalah investasi penyertaan (equity) yang menunjukkan kepemilikan dalam perusahaan perseroan. Setiap saham biasa menunjukkan sebagian kepemilikan tersebut. Misalnya: 1 saham biasa dari suatu PT yang mempunyai 10.000 saham menunjukkan 1/10.000 kepemilikan.
Hasil dari investasi saham biasa berasal dari 2 sumber, yaitu:
·      Deviden, berupa pembayaran dari perusahaan kepada pemegang saham.
·      Capital gains, yang timbul dari penjualan saham dengan harga jual diatas harga beli.

Surat berharga penghasilan tetap
Surat berharga penghasilan tetap (fixed income securities) adalah sekelompok wahana investasi yang memberikan suatu penghasilan tetap secara periodik. Bentuk utama surat berharga terdiri atas:
a.      Obligasi (bond), yaitu surat hutang dari perusahaan atau pemerintah yang memberikan bunga tertentu dan pengembalian nilai nominalnya pada saat jatuh tempo. Investor dapat membeli atau menjual obligasi sebelum jatuh tempo dengan harga yang berbeda dengan nilai nominalnya.
b.      Saham preferen (preferred stock), merupakan bukti kepemilikan dalam suatu perusahaan. Berbeda dengan saham biasa, maka saham preferen memberikan tingkat deviden tertentu/tetap yang pembayarannya didahulukan dari pada deviden saham biasa.
c.       Saham konvertibel (convertible securities), merupakan obligasi atau saham preferen yang memungkinkan investor untuk mengubahnya menjadi sejumlah saham. Saham ini selain  memberi bunga atau deviden tetap juga berpotensi memberi capital gains.   

Opsi
Opsi (options) adalah surat berharga yang memberikan kesempatan bagi investor untuk membeli surat berharga lain atau kekayaan dengan harga tertentu selama jangka waktu tertentu. Pembeli opsi tidak dijamin hasilnya, dan bisa kehilangan seluruh jumlah yang diinvestasikan baik karena tidak cukup menarik untuk digunakan ataupun karena jangka waktunya habis.
Bentuk utama dari opsi meliputi :
a.   Right, yaitu opsi untuk membeli sebagian dari suatu surat saham biasa dengan harga tertentu selama jangka waktu tertentu (paling lama 2-3 bulan).
Contoh: hak untuk membeli 1 saham dengan harga Rp. 10.000,- untuk setiap 10 Right yang dimiliki (setiap hak = 1/10 surat saham). Kemanfaatannya adalah harga saham yang dapat dibeli dibawah harga pasar.
b.   Warrant, yaitu opsi untuk membeli sejumlah surat saham biasa dengan harga tertentu selama jangka waktu tertentu (umumnya 2-10 tahun).
Perbedaannya dengan Right adalah sbb:
·      Harga saham pada saat dikeluarkan warrant lebih tinggi dari harga pasar.
·      Setiap warrant memberi hak membeli 1 atau lebih (bukan sebagian) surat saham.
·      Jangka waktunya jauh lebih panjang bahkan bisa tidak terbatas.
Contoh: Warrant PT. GM member kesempatan membeli 3 surat saham seharga Rp. 80.000,- per-saham sampai 31 Desember 2010. Jika harga pasar saham PT. GM naik di atas Rp. 80.000,-, maka warrant tersebut akan memberi manfaat.
c.    Put and Call, di mana put adalah opsi untuk menjual 100 surat saham pada atau sebelum tanggal tertentu dan call adalah opsi untuk membeli 100 surat saham pada atau sebelum tanggal tertentu dan harga tertentu. Jangka waktunya antara 1 – 9 bulan dan harga saham pada saat dikeluarkan put dan call ditentukan mendekat harga saham. Kemanfaatan put apabila investor mengantisipasi turunnya harga sedangkan call apabila investor mengharapkan kenaikan harga saham.

WAHANA INVESTASI LAINNYA.
Wahana investasi lainnya adalah sbb:
a.   Perdagangan Komoditi dan Finansial Berjangka (future trading), berupa jaminan dari penjual untuk menyerahkan komoditi, valuta asing atau instrument finansial dengan harga tertentu pada tanggal tertentu.
b.   Dana Bersama (mutual fund) yaitu perusahaan yang menginvestasi dalam diversifikasi portofolio surat berharga. Dana menjual saham kepada investasi yang memperoleh bunga dalam portofolio surat berharga yang dimiliki dana. Umumnya dana bersama mengeluarkan dan membeli kembali saham sesuai permintaan dengan harga yang mencerminkan nilai proporsional portofolio pada saat transaksi
c.    Real Estate, meliputi investasi dalam: rumah, tanah dan berbagai bentuk kekayaan yang menghasil-kan seperti apartemen. Kemanfaatannya berupa penghasilkan dari sewa, kenaikan nilai atau harga dan tahan terhadap inflasi.
d.   Investasi Perisai Pajak (tax-sheltered investment) merupakan investasi yang memberikan keuntungan pajak tertentu. Contoh: bunga dari obligasi pemerintah tidak dikenakan pajak dan hanya 40% dari capital gains jangka panjang yang terkena pajak. Kemanfaatannya karena tingkat pajak penghasilan bisa mencapai 50%, maka investasi ini member hasil bersih setelah pajak yang lebih tinggi dari investasi lainnya.
e.   Emas dan investasi lain, yaitu investasi dalam logam mulia, perhiasan, barang antik, dan benda seni. Investasi ini bisa merupakan kelengkapan dalam portofolio investor. Kemanfaatan logam mulia adalah memiliki standar nilai dan harganya bisa mengalami kenaikan. Sedangkan barang antik, seni dan koleksi perangko juga memberikan kepuasan atau kesenangan psikis bagi pemiliknya.

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hai, Bagaimana menurutmu? Ada komentar?