yang fudul

Minggu, 07 Desember 2014

Manajemen Invetasi Bab 2 dan 3



BAB II
PASAR & TRANSAKSI INVESTASI



PASAR EFEK
Pasar Efek (securities market) merupakan mekanisme yang memungkinkan penawar dan peminta dana melakukan transaksi penjualan dan pembelian sekuritas.
Pasar efek dapat dibedakan menjadi:
a.   Pasar Uang (money market) dimana efek jangka pendek dibeli dan dijual.
b.   Pasar Modal (capital market) dimana transaksi dilakukan untuk efek jangka panjang seperti saham dan obligasi.
Yang akan dibahas pada bab ini hanyalah Pasar Modal, karena Pasar Uang hanya berhubungan dengan perbankan

Pasar Modal dapat digolongkan ke dalam Pasar Perdana dan Pasar Sekunder.

1.   Pasar Perdana.
Pasar perdana (Primary Market) adalah pasar di mana emisi baru (new issue) efek ditawarkan kepada publik. Bila suatu perusahaan menawarkan efek baru, sejumlah institusi akan terlibat dalam proses penjualan. Perusahaan yang mengeluarkan efek (emiten) akan menggunakan bank investasi (investment banker) sebagai underwriter atau penjamin bahwa emiten akan menerima setidaknya jumlah minimum tertentu untuk emisinya.
Jika emisi efeknya sangat besar, bank investasi akan mengajak bank lain sebagai partner untuk membentuk sindikasi underwriting dengan maksud untuk membagi resiko yang berhubungan dengan penjualan efek baru.
Masing-masing anggota sindikasi membentuk kelompok pemasar (selling group) yang bertanggung jawab untuk mendistribusi bagian tertentu dari emisi baru kepada investor publik. Kelompok pemasar biasanya terdiri dari sejumlah perusahaan pialang (brokerage firm) yang masing-masing menerima tanggungjawab memasarkan bagian tertentu dari emisi.
Balas jasa untuk underwriting dan penjualan biasanya berupa diskon atas harga jual efek.

Contoh: bank investasi membayar emiten Rp. 1.000 per-saham yang akan dijual kepada pembeli Rp.2.000 per-saham. Bank investasi kemudian menjualnya kepada anggota pemasar Rp. 1.750 per-saham. Dengan demikian bank investasi memperoleh Rp. 1.750 – Rp. 1.000 = Rp.750 per-saham, dan anggota kelompok pemasar mendapatkan Rp. 2.000 – Rp. 1.750 = Rp. 250 per-saham yang dijual.


2.   Pasar Sekunder.
Pasar sekunder (secondary market) adalah pasar di mana efek diperdagangan setelah dijual perdana (emisi). Pasar sekunder timbul karena setelah suatu efek di –issue, sementara pembelinya ingin menjual saham tersebut dan lainnya ingin membelinya. Pasar sekunder terutama terdiri dari: bursa efek (organized securities exchange) dan pasar melalui kaunter (over the counter market).
B U R S A   E F E K
Bursa Efek (Securities Exchange) adalah lembaga sentral di mana kekuatan penawaran dan permintaan untuk efek tertentu dipertemukan. Seluruh perdagangan dilakukan di satu tempat, dan dibawah sejumlah peraturan tertentu. Bursa utama dimana transaksi saham dan obligasi dilakukan di Indonesia adalah Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES). Di Amerika bursa efek utamanya adalah New York Stock Exchange (NYSE) dan American Stock Exchange (AMEX).
Untuk dapat melakukan perdagangan efek, individu atau perusahaan pialang harus terdaftar (listed) menjadi anggota (member) bursa. Keanggotaan ini dibagi dalam 3 kategori utama:
1.   Melakukan transaksi untuk Klien.
a.   Pialang Komisi (commission Broker), peranannya 52%, kegiatannya melakukan transaksi penjualan dan pembelian saham + obligasi sesuai permintaan klien.
b.   Pialang Obligasi (Bond Broker), peranannya 2%, kegiatannya pialang komisi yang hanya melakukan transaksi obligasi untuk kliennya.
2.   Melakukan transaksi untuk Anggota Lain.
a.   Pialang Independen (Independen Broker), peranannya 10%, kegiatannya melakukan pesanan untuk pialang lain yang tidak dapat melakukannya karena aktivitas pasar yang sangat tinggi.
b.   Spesialis (Specialist), peranannya 29%, kegiatannya mengusahakan kehidupan pasar terus menerus dan melakukan transaksi odd-lot.
3.   Melakukan transaksi untuk Diri Sendiri.
Pedagang Terdaftar (Registered Trader), peranan 4%, kegiatannya membeli dan menjual efek bagi diri sendiri dan harus mentaati peraturan untuk melindungi publik.

Semua transaksi dilakukan dilantai bursa atas dasar proses lelang (auction process). Tujuannya adalah memenuhi semua pesanan pembelian pada harga terendah dan memenuhi semua pesanan penjualan pada harga tertinggi, sehingga baik pembeli maupun penjual mendapat hasil sebaik mungkin.


BURSA OPTION & BURSA FUTURES
Options yang membolehkan pemegangnya untuk membeli atau menjual asset finansial pada suatu harga tertentu selama periode tertentu didaftar dan diperdagangkan di bursa tertentu. Di Amerika bursa options yang dominan adalah Chicago Board Options Exchange (CBOE).
Futures yang merupakan kontrak yang menjanjikan penyerahan mendatang dari komoditi, valuta asing, atau instrument finansial dengan harga tertentu pada suatu tanggal tertentu, diperdagangkan pada berbagai bursa. Di Amerika bursa futures yang dominan adalah Chicago Board Trade (CBT) yang merupakan forum terorganisasi di mana anggotanya dapat melakukan transaksi atas komoditi yang terdaftar dan kontrak finansial mendatang.


PASAR OVER-THE COUNTER
Over The Counter (OTC) Market bukan merupakan suatu lembaga khusus, tetapi merupakan cara lain memperdagangankan efek. Pasar OTC berupa jaringan telekomunikasi yang tersebar diberbagai tempat dimana pembeli dan penjual dari efek tertentu dapat dipertemukan bersama.
Harga pasar dari surat efek OTC terbentuk dari pertemuan antara kekuatan penawaran dan permintaan oleh dealer. Lain halnya dengan Bursa Efek (dimana penjual & pembeli dipertemukan oleh pialang), maka dealer melakukan perdagangan surat efek tertentu sebagai pihak ke-2 dengan menawarkan untuk membeli atau menjual pada harga tertentu.
Contoh: dealer melakukan transaksi dengan menawarkan untuk membeli saham dari investor dengan harga tertinggi Rp. 2.950 (bid price), dan menjual saham kepada investor lain dengan harga terendah Rp.3.100 (ask price). Dealer mendapatkan laba dari perbedaan antara bid price dan ask price.
Transaksi OTC yang dilakukan atas surat efek yang terdaftar (listed) di bursa efek disebut Pasar Tersier (Third Market). Pasar ini diadakan untuk memenuhi kebutuhan investor institusional besar seperti Mutual Fund dan Asuransi Jiwa.
Apabila transaksi OTC dilakukan langsung antara pembeli dan penjual institusional besar, maka transaksi itu dinamakan Pasar Kuarter (Fourth Market). Pasar kuarter dilakukan tidak melalui dealer, tapi bisa menggunakan perusahaan pialang untuk membantu mendapatkan penjual atau pembeli yang cocok.


PENGATURAN PASAR EFEK
Peraturan perundang-undangan tentang efek dikeluarkan terutama untuk:
a.   Menjamin keterbukaan yang cukup dan akurat mengenai informasi bagi investor yang adan dan potensial
b.   Mencegah dan menghukum penyalahgunaan dan misrepresentasi
c.    Membentuk lembaga yaitu komisi &  bursa, seperti : BAPEPAM dan BEJ, BES yang ditugaskan untuk menegakkan hokum (enforecement) dan penyelenggaraan transaksi.


TRANSAKSI EFEK
Kondisi pasar efek bisa dibedakan antara keadaan dimana tingkat harga secara umum meningkat (bull market) atau menurut (bear market). Perubahan keadaan pasar umumnya disebabkan karena perubahan dalam sikap investor, aktivitas perekonomian dan tindakan/kebijaksanaan pemerintah untuk memacu atau menurunkan tingkat kegiatan ekonomi.
Bull Market adalah pasar yang menguntungkan (favorable), umumnya berhubungan dengan optimism investor, kegairahan ekonomi dan pemacuan pemerintah.
Bear Market adalah pasar yang tidak menguntungkan (unfavorable), umumnya berhubungan dengan pesimisme investor, kelesuan ekonomi, dan pengendalian pemerintah. Kondisi pasar sulit diperkirakan dan biasanya baru dapat diketahui hanya setelah terjadi.   
Agar dapat melakukan transaksi, investor harus memahami prosedue untuk melakukan transaksi serta pelaku-pelaku yang terlibat di dalam pasar efek, diantaranya adalah sbb:
a.      Pialang Saham.
Pialang saham (stock broker) adalah mereka yang mendapat lisensi dari bursa untuk melakukan perdagangan efek dan terikat pada etika bursa, sehingga menjadi perantara bagi investor untuk membeli dan menjual efek. Pialang bekerja untuk perusahaan pialang (brokerage firm) yang menjadi anggota bursa efek.
Kegiatan utama stock broker menyangkut pembelian dan penjualan yang diminta klien, ia tidak membeli dan menjual sendiri tetapi hanya melaksanakan transaksi klien dengan harga sebaik mungkin. Selain itu dia juga memberikan berbagai jasa bagi klien terutama berupa informasi berupa: bulletin yang membahasa aktivitas pasar, termasuk rekomendasi daftar investasi, laporan penelitian yang memuat analisa ekonomi, pasar, industry, serta perusahaan dan dihubungkan dengan rekomendasi untuk membeli atau menjual efek.
Brokerage firm akan mengirimkan laporan bulanan mengenai seluruh transaksi klien, biaya komisi, biaya bunga, penerimaan deviden, hasil bunga dan saldo account klien.
Brokerage firm juga akan menginvestasikan uang tunai menganggur pada account klien di pasar uang, sehingga klien dapat memperoleh bunga. Disamping itu brokerage firm akan menyimpan sertifikat saham kliennya. Saham yang disimpan perusahaan disebut “nama jalan” (Street name) karena  broker dapat melikuidirnya untuk klien tanpa harus mendapatkan tanda-tangannya.
Dengan melihat berbagai jenis dan mutu dari pelayanan yang diberikan brokerage firm dan stock broker maka kita harus berhati-hati memilihnya dan perlu kita pilih seorang stock broker yang memahami tujuan dari investasi kita dan dapat secara efektif membantu anda dalam mencapai tujuan tersebut.
Investor yang hanya ingin melakukan transaki dan tidak memerlukan berbagai jasa broker lainnya, akan lebih cocok  dengan discount broker yang hanya melakukan transaksi bagi klien tanpa atau dengan sedikit memberi jasa informasi atau jasa konsultasi investasi. Berbagai lembaga keuangan seperti bank dan perusahaan asuransi memasuki usaha brokerage ini.
Di Amerika Serikat, discount brokerage terbesar adalah Charles Schwab and Company yang diakuisisi oleh Bank of America.

b.      Pembukaan Account
Hubungan legal antara klien dan broker dibentuk dengan pembukaan account di mana klien memberikan berbaagai informasi baik mengenai data pribadi maupun finansial sehingga stock broker dapat menilai tujuan investasi kliennya serta kemampuannya untuk membayar pesanan-pesanannya. Investor dapat membuka account dengan lebih dari satu brokerage firm untuk memanfaatkan lebih banyak opini dari berbagai kelompok broker.
Berbagai jenis account dapat dibentuk dengan stock broker, antara lain sbb:
  1. Account tunggal (single account) atau Bersama (joint account)
Account tunggal untuk individu dan account bersama untuk suami-istri atau orang tua dan anak
  1. Account tunai (cash account) atau margin (margin account)
Account tunai dimana klien hanya dapat melaksanakan transaksi tunai. Account margin dimana klien diberikan hak meminjam oleh brokerage firm (dengan meninggalkan surat-surat efek sebagai kolateral).
  1. Account diskresioner (discretionary account) dimana broker dapat menggunakan pertimbangan-nya sendiri untuk melaksanakan transaksi pembelian atau penjualan atas nama kliennya. Account ini sangat dibatasi oleh bursa dan hanya digunakan untuk efek-efek tertentu.

c.       Transaksi Odd-lot dan Round-lot
Transaksi odd-lot berarti transaksi efek yang hanya meliputi kurang dari 100 surat efek. Sedangkan transaksi Round-lot maksudnya transaksinya terdiri dari 100 surat efek atau kelipatan darinya 200, 300 dan seterusnya.
Contohnya:  Transaksi pembelian 25 surat efek disebut Transaksi Odd-lot dan Round-lot nya misalkan transaksi pembelian 200 saham.
Jika terjadi transaksi pembelian sebesar 225 saham, hal ini merupakan kombinasi antara odd dan round lot.
Seluruh transaksi di lantai bursa dilakukan dalam round-lot, sedangkan transaksi odd-lot memerlukan bantuan spesialis yang menangani efek tertentu dengan tambahan fee.
Seorang investor biasanya pada tahap awal program investasinya banyak yang menggunakan transaksi odd-lot.

d.      Jenis Pesanan Dasar
Ada 3 jenis pesanan dasar yang dapat digunakan dalam transaksi efek, yaitu sbb:
  1. Pesanan Pasar (marker order)
Yaitu pesanan untuk membeli atau menjual saham pada harga yang terbaik saat pesanan diberikan. Jenis ini adalah cara tercepat untuk memenuhi pesanan, karena dilaksanakan segera setelah sampai di lantai bursa atau setelah diterima oleh dealer, sehingga pembeli atau penjual yakin bahwa harga pesanannya akan sama atau sangat dekat dengan harga saat pesanan diberikan.
  1. Pesanan Terbatas (limit order)
Yaitu pesanan untuk membeli pada harga tertentu atau dibawahnya atau menjual pada atau di atas harga tertentu. Pesanan ini bisa mencapai jangka waktu tertentu atau tetap berlaku sampai dicabut.
  1. Pesanan stop-kerugian (stop-loss order)
Yaitu pesanan untuk menjual suatu saham bila harga pasarnya mencapai atau turun dibawah tingkat tertentu dimana stop order menjadi market order. 

e.      Jenis Transaksi Dasar
Dalam perdagangan efek terdapat 3 jenis transaksi dasar untuk mencapai tujuan investasi, yaitu sbb:
  1. Pembelian Panjang (long purchase)
Pembelian panjang dimana investor membeli efek dengan harapan nilainya akan naik dan dapat dijual dikemudian hari dengan keuntungan. Transaksi ini merupakan jenis yang paling umum dan dasar dengan prinsip membeli rendah dan menjual tinggi. Hasil yang diharapkan dari transaksi ini berupa deviden atau bunga yang diterima selama pemilikan efek dan perbedaan antara harga jual dan harga beli efek (capital gain).
  1. Penjualan pendek (short sale)
Hal ini terjadi dimana investor melalui broker menjual efek yang dipinjam dari pihak lain untuk kemudian dibeli kembali dengan harga yang diharapkan telah turun. Laba dapat diperoleh dari perbedaan antara hasil penjualan sebelumnya dengan harga pembelian kembali. Jadi jika transaksi panjang, investor mengharapkan keuntungan dari kenaikan harga, dalam transaksi pendek ini investor mendapat laba dari penurunan harga
  1. Pembelian margin (margin sale)
Hal ini terjadi dimana investor, dengan modal sendiri dan uang pinjaman dari perusahaan pialang, membeli efek. Dalam hal ini Bank Sentral menetapkan persyaratan margin (margin requirement) dimana pembelian efek  harus dibelanjai dengan modal sendiri (misalnya 60%), sehingga sisanya (40%) dapat dipinjam dari brokerage firm. Oleh karena itu investor dapat membeli lebih banyak efek daripada modalnya sendiri, sehingga dapat memperbesar tingkat hasil (return).


f.        Biaya Transaksi
Bagi investor yang ingin membeli atau menjual wahana investasi, sulit bahkan tidak mungkin mendapatkan sendiri partner transaksi yang cocok untuk melakukan tawar-menawar. Daripada melalui kesulitan negosiasi langsung, investor umumnya melakukan transaksi melalui broker atau dealer. Struktur dan besarnya biaya transaksi mempengaruhi hasil investasi karena itu perlu dipertimbangkan dalam membuat keputusan investasi.
Broker diperkenalkan untuk mengenakan komisi sebagai balas jasa dalam melaksanakan transaksi. Pada dasarnya terdapat 2 jenis komisi, yaitu :
  1. Tarif komisi tetap (fixed commission schedules) yang berlaku untuk transaksi-transaksi kecil yang sering dilakukan oleh investor individual
  2. Komisi yang dirundingkan (negotiated commission) untuk transaksi-transaksi besar institusional.

Dengan demikian perusahaan pialang saling bersaing baik atas dasar pelayanan maupun biaya transaksi.


Saham
Komisi atas transaksi saham didasarkan atas table tarif. Komisi atas kelipatan round-lot umumnya lebih rendah (rata-rata per-saham) daripada transaksi round-lot tunggal. Komisi atas odd-lot lebih tinggi (per-saham) daripada transaksi round-lot yang sama.
Contohnya:

Brokerage fee di Amerika Serikat per-maret 1983
NILAI TRANSAKSI
Fee untuk Odd-lot atau 100 saham

Di bawah $800
$800 - $2.500
$2.500 - $5.000
Di atas $5.000


$    8,43  +  2,70%  nilai transaksi
$  16,85  +  1,70%  nilai transaksi
$  29,50  +  1,30%  nilai transaksi
$  94, 50 

Disamping itu, transaksi odd-lot menambah differential fee 12,5 sen per-saham atas saham dengan harga kurang dari $ 40 dan 25 sen per-saham atas saham diatas $ 40
Jadi dalam pembelian 60 saham dengan harga $ 30 per-saham yang mempunyai nilai transaksi $ 1.800, perhitungan brokerage fee nya menjadi sbb:

Fee dasar:
    $ 16,85 + 1,7 % ($1..800)   =  $ 16,85 + Rp. 30,60        =          $   47,45
Fee differential 12,5 sen X 60 saham:                              =                 7,50   +
                                                      Jumlah Komisi             =          $   54,95




Obligasi
Komisi broker untuk transaksi obligasi biasanya bervariasi berdasarkan atas jumlah dan nilai obligasi. Perusahaan pialang biasanya menentukan fee minimum tanpa memandang jumlah obligasi dalam transaksi.

Contoh:   
Di Amerika Serikat, komisi bervariasi antara $ 2,50 - $ 30 per obligasi untuk obligasi perusahaan $ 1.000. Minimum fee $ 25 - $ 30 dan diatasnya antara $ 5 - $ 10 per obligasi.

Biaya transaksi obligasi lebih rendah dari komisi transaksi saham. Discount broker mengenakan antara $ 2 - $ 5 per obligasi dengan minimum $ 25.

Option
Fee broker untuk right dan warrant sama dengan tariff untuk saham. Fee didasarkan atas harga pasar dari efek pada saat transaksi dilakukan. Fee untuk put and call tergantung dari jumlah dan nilai dari kontrak option.
Contoh:
Di Amerika Serikat, kontrak bernilai antara $ 100 dan $ 800, dikenakan fee $ 25, fee untuk kontrak $2.000 adalah $ 44. Discount broker mengenakan komisi yang lebih rendah dari broker biasa.
Perdagangan Berjangka
Biaya transaksi untuk perdagangan  komoditi berjangka (future trading) tergantung dari nilai kontrak, yaitu besarnya (kuantitas) kontrak kali harga dari komoditi, valuta atau instrumen finansial yang bersangkutan. Discount broker mengenakan fee lebih rendah (bisa separuh atau kurang) dari commodity broker.

Mutual Fund
Biaya transaksi untuk mutual fund umumnya merupakan persentase dari harga saham. Dalam hal ini, dapat dibedakan antara saham dari mutual fund yang dapat dibeli langsung dan tidak memerlukan fee broker, dikenal sebagai no load fund, dan saham yang tidak dibeli langsung dan memerlukan komisi, dikenal sebagai load fund.

Real Estate
Pembelian real estate bisa dilakukan oleh investor secara langsung, sehingga tidak perlu membayar komisi. Dalam hal penjualan real estate melalui real estate broker atau agent, maka penjual harus membayar tariff sebagai persentase dari harga jual, misalnya 3 %. Bila investor membeli sebagian dalam sebuah properti atau dalam kelompok properti, biaya penjualan (missal 5%) dimasukkan dalam harga pembelian.



---o0o---



BAB III ( Pertemuan ke 3 & 4 )
HASIL DAN RESIKO INVESTASI




KONSEP HASIL
Hasil (return) dapat dipandang sebagai penghargaan untuk investasi.
Contohnya:  anda memiliki tabungan Rp. 1 juta dengan bunga 10% setahun dan seorang teman usaha anda meminta pinjaman sejumlah uang tersebut. Jika anda memberikan pinjaman itu, sudah selayaknya anda mengenakan bunga 10%. Dengan strategi itu berarti anda memperoleh penghargaan yang sama seperti jika anda tetap menabung dan tidak memberikan pinjaman tersebut.

UNSUR-UNSUR
Hasil dari suatu investasi terdiri dari 2 unsur utama, yaitu penghasilan berjalan seperti bunga, deviden, sewa dan lainnya, yang ke-2 adalah capital-gain berupa kenaikan nilai karena harga jual investasi lebih tinggi dari harga belinya.

Penghasilan Berjalan
Penghasilan berjalan (current income) adalah penghasilan periodic yang diterima secara tunai atau cepat dapat diubah menjadi tunai, yang bersumber dari pemilikan suatu investasi, seperti: bunga yang diterima dari obligasi, deviden dari saham dan sewa dari real estate.


Capital Gain
Investor tidak hanya mengharapkan untuk memperoleh penghasilan berjalan, tetapi juga pengembalian dari dana yang diinvestasikan dikemudian hari. Pemegang obligasi akan memperoleh dana yang di-investasikan pada jatuh tempo atau investor bisa menjualnya sebelum jatuh tempo. Sedangkan saham, kekayaan dan wahan investasi lain tidak mempunyai masa jatuh tempol, sehingga pengembalian dananya tidak pasti.
Jika suatu investasi dijual dengan menghasilkan jumlah yang lebih besasr dari harga belinya disebut capital gain, jika terjadi sebalinya disebut capital loss.


NILAI HISTORIS DAN HASIL YANG DIHARAPKAN
Dalam dunia investasi, umumnya dilakukan pemantauan atas dana historis dari suatu wahana investasi tertentu untuk memperkirakan kemungkinan dimasa depan.
Dengan analisa data historis ini dapat dilakukan proyeksi hasil yang diharapkan dengan melalui 2 arah:
a.      Melanjutkan trend peningkatan hasil 5 tahun terakhir atau beberapa tahun terakhir tergantung data historisnya.
b.      Mengikuti pola siklus hasil 5 tahunan atau beberapa tahun tergantung data historisnya.

TINGKAT HASIL
Tingkat hasil (level of return) yang dicapai atau diharapkan dari suatu investasi tergantung dari beberapa ember, terutama yang bersifat internal dan kekuatan eksternal maupun inflasi.

Sifat Internal
Contohnya: jenis wahana investasi, cara pembelanjaannya, klien dari emiten dan manajemennya mempengaruhi tingkat hasil. Saham dari pabrik baja yang besar, dikelola baik, dibelanjakan sepenuhnya dengan penyertaan (equity-financed) yang kliennya adalah perakitan/karoseri mobil Toyota, diiharapkan memberikan tingkat hasil yang berbeda dengan pabrik garmen yang kecil. Manajemen kurang baik, dibelanjai terutama dengan hutang (debt-financed) yang kliennya tok-toko kecil.

Kekuatan Eksternal
Contohnya: perang, resesi, peraturan baru, kebijaksanaan politik yang diluar kekuasaan emiten wahana investasi juga berpengaruh terhadap tingkat hasil. Namun, setiap wahana investasi terkena pengaruh yang berbeda sehingga kekuaataan eksternal yang sama mengakibatkan hasil dari suatu wahana bisa naik sedangkan hasil dari wahana lain bisa turun.

Inflasi
Cenderung memberikan pengaruh positif terhadap jenis-jenis wahana investasi seperti real estate dan pengaruh embert jenis wahana lainnya seperti saham dan obligasi                                                                                                                                                                                                             
PENGUKURAN HASIL
Pengukuran hasil dari suatu investasi didasarkan atas waktu dari penghasilan berjalan dan capital gain/capital loss nya. Dalam hal ini ada 3 faktor utama yang memegang peranan penting yaitu bunga sebagai hasil dasar bagi penabung, konsepsi hasil selama periode investasi ditanamkan dan nilai waktu dari uang.

Bunga
Tabungan pada lembaga keuangan merupakan salah satu bentuk investasi yang paling dasar. Penabung memperoleh bunga sebagai penghargaan atas penempatan dananya. Bunga tersebut merupakan penghasilan sedang nilai investasinya (tabungan awal) tidak mengalami capital gain/capital loss.
Berbagai cara dapat dilakukan untuk perhitungan bunga, yaitu:
a.   Bunga Sederhana, yaitu bunga yang dibayar hanya pada saldo akurat selama jumlah waktu actual dana yang bersangkutan ditabung
Contoh:
Tabungan Rp.100 dengan bunga 6% selama 1 ½ tahun.
Akan memperoleh bunga =  1 ½ x 0,06 x Rp.100  =  Rp. 9 (selama periode tersebut)
Jika pada akhir tengah tahun tabungannya ditarik sebesar Rp. 50.
Maka akan memperoleh bunga =  ½ X 0,06 x Rp.50  =  Rp. 6 (selama periode 1 ½ tahun)

b.   Bunga Majemuk, yaitu  bunga yang dibayarkan baik pada tabungan awal maupun pada setiap bunga yang terpupuk dari satu embertiv periode berikutnya.
Contoh:

Perhitungan bunga majemuk tahunan 5% atas tabungan awal Rp.1.000,-

TANGGAL
(1)
Tabungan
(Penarikan)
(2)
Saldo Awal
(3)
Bunga
(0,05) x (2)
(4)
Saldo Akhir
(2) + (3)
1/1/1992
1/1/1993
1/1/1994
 Rp.  1.000
(Rp.     300)
 Rp.  1.000
Rp.  1.000
Rp.     750
Rp.  1.787,50
Rp.   50
Rp.   37,50
Rp.   89,38
Rp.  1.050
Rp.     787,50
Rp.  1.878,88

Hasil selama periode Investasi ditanamkan
Hasil investasi yang berupa penghasilan berjalan selalu terealisir, karena biasanya diterima oleh investor selama periode investasi. Sedangkan hasil yang berupa capital-gain/loss bisa terealisir apabila wahana investasi yang bersangkutan dijual pada akhir periode investasi, tetapi bisa bersifat potensial bila wahana tersebut tidak dijual dan tetap dipegang/ditanamkan.
Hasil investasi bisa positif atau embert. Penghasilan berjalan bisa terjadi embert seperti rendahnya tingkat hunian dalam apartemen sehingga penerimaan sewa tidak bisa menutup biaya operasional dan akhirnya investor harus menutup ember tersebut.
Capital loss bisa terjadi bila nilai pasar dari jenis investasi menurun selama periode investasi.
Seluruh  hasil yang diperoleh selama periode dimana suatu investasi ditanam disebut Hasil Periode Penanaman (Holding Period Return / HPR) dengan rumus sbb:


HPR =          (Penghasilan-berjalan) + (Capital-gain/loss)
                                     Nilai Investasi Awal


HPR merupakan cara yang praktis untuk menilai pemilihan berbagai embertive jenis investasi.

Nilai Waktu dari Uang 
Pada dasarnya , makin cepat investor menerima hasil dari suatu investasi makin baik, karena kesempatan untuk menginvestasikan dan memperoleh tambahan hasil ember selalu ada. Oleh karena itu jika investor mendapatkan hasil lebih cepat berarti nilai uangnya lebih besar dibandingkan dengan nilai uang dimasa ember. Jadi waktu menjadi factor penting dalam proses penilaian dan keputusan memilih embertive investasi.

Nilai Mendatang (Future Value).
Nilai mendatang adalah jumlah dimana deposit sekarang akan tumbuh selama suatu periode bila ditempatkan dalam tabungan dengan bunga majemuk.
Contoh:
Nilai mendatang dari deposito Rp. 1.000,- dengan bunga majemuk 8% setahun, maka diperoleh dengan perhitungan sbb:

Jumlah akhir tahun ke-1     =          Rp. 1.000  ( 1 + 0,08 ) =   Rp. 1.080   
Jumlah akhir tahun ke-2     =          Rp. 1.080  ( 1 + 0,08 ) =   Rp. 1.166,40
                                                       
Untuk menghitung nilai mendatang Rp. 1.000 pada akhir tahun n, proses diatas harus diulang n kali. Oleh karena proses ini terlalu memakan waktu, maka telah tersedia embe ember bunga majemuk.

Nilai Sekarang (Present Value).
Nilai sekarang adalah kebalikan dari nilai mendatang, dalam arti sebagai nilai saat ini dari suatu jumlah yang akan diterima di masa dating. Tingkat bunga untuk menghitung nilai sekarang disebut tingkat diskon (discount rate).
Contoh:
Nilai sekarang dari Rp.1.000 yang akan diterima setahun mendatang dengan diskon 8% dihitung sbb:
        X ( 1 + 0,08 )    =    Rp. 1.000
        X                      =    Rp. 1.000 / ( 1 + 0,08 )
        X                      =    Rp. 925,93

Dengan kata lain,  jika Rp. 925,93 ditabung sekarang dengan bunga 8%, maka setahun kemudian akan bernilai Rp.1.000,-.

Nilai Sekarang dari Suatu Aliran Penghasilan.
Jumlah yang akan diterima mendatang bisa berupa satu jumlah sekaligus (single lump-sum) atau suatu aliran (steam) yang akan diterima setiap tahun sebagaimana penerimaan hasil dari suatu investasi. Aliran penghasilan tersebut bisa berupa aliran campuran (mixed stream) di mana penghasilan tahunan tersebut jumlahnya tidak selalu sama dan anuitas (annuity) di mana penghasilan anuitas tahunan tersebut jumlahnya selalu sama.
Nilai sekarang dari suatu aliran campuran penghasilan tahunan harus dihitung dengan menggunakan sumber-sumber nilai sekarang untuk setiap tahun dan kemudian dijumlahkan.
Nilai sekarang dari suatu anuitas dapat dihitung dengan cara yang sama seperti aliran campuran. Namun untuk mempermudah perhitungan tersebut telah tersedia embe ember nilai sekarang untuk setiap rupiah anuitas dengan berbagai tahun dan tingkat diskon.

Investasi yang Layak.
Dengan menggunakan konsep nilai sekarang. Maka suatu investasi dianggap layak apabila nilai sekarang dari penerimaan (dengan tingkat diskon tertentu) sama atau melebihi (nilai sekarang) dari pengeluaran ; dimana pengeluaran (harga beli) dari investasi dilakukan sekarang, sehingga pengeluaran dan nilai sekarangnya dianggap sama.

Dengan menggunakan contoh table, maka terdapat 3 alternatif:
1.      Jika pengeluaran investasi (sekarang) sama dengan Rp. 187,77, investor akan memperoleh tingkat hasil sama dengan 8%.
2.      Jika pengeluaran investasi (sekarang) lebih kecil dari Rp. 187,77, investor akan memperoleh tingkat hasil yang lebih besar dari 8%.
3.      Jika pengeluaran investasi (sekarang) lebih besar dari Rp. 187,77, investor akan memperoleh tingkat hasil yang lebih kecil dari 8%.
                         
Oleh karena itu,, investor akan melakukan investasi dalam keadaan alternative ke-2 atau setidak-tidaknya alternative ke-1.
Y i e l d.
Yield dari suatu investasi adalah tingkat diskon dimana nilai sekarang dari penerimaan (benefit) tepat sama dengan pengeluaran investasinya (cost).
Apabila yield telah dapat dihitung, maka kelayakan suatu investasi dapat ditentukan. Apabila yield dari suatu investasi lebih besar atau sama dengan  tingkat diskon yang dikehendaki maka investasi tersebut dapat diterima. Investasi yangmemberikan yield di bawah tingkat diskon yang dikehendaki, tidak bisa diterima.

R E S I K O.
Resiko adalah kemungkinan bahwa hasil nyata dari suatu investasi dapat berbeda-beda dari nilai yang diharapkan.
Resiko timbul dari berbagai sumber yang saling berhubungan. Sumber resiko yang utama adalah sbb:
a.      Resiko Bisnis.
Yaitu derajat ketidakpastian dari hasil suatu investasi dan kemampuan untuk membayar investor berupa bunga, deviden, sewa dan hasil lainnya, karena maju-mundurnya perusahaan atau kekayaan di mana investor memiliki investasi.
b.      Resiko Finansial.
Yaitu resiko yang  berhubungan dengan kombinasi (mix) pembelanjaan hutang (debt) dan penyertaan (equity) untuk membelanjai suatu perusahaan atau kekayaan; makin besar hutangnya makin besar resikonya, karena pembayaran bunga dan pengembalian hutang merupakan kewajiban tetap dan diprioritaskan.
c.       Resiko Daya Beli.
Yaitu kemungkinan perubahan tingkat harga-harga, dimana investasi yang nilainya parallel dengan tingkat harga (saham, property) akan menguntungkan pada periode kenaikan harga, sedang investasi yang memberi hasil tetap (tabungan, obligasi) akan disenangi pada periode penurunan tingkat harga.
d.      Resiko Suku Bunga.
Yaitu resiko perubahan suku bunga umum yang mempengaruhi harga surat berharga terutama yang memberikan penghasilan tetap (obligasi); dalam hal ini, harga obligasi turun jika suku bunga naik untuk memberikan pembeli tingkat hasil yang sama pada harga pasar yang berlaku, sebaliknya harga obligasi naik jika suku bunga turun agar hasilnya turun sebagai akibat kenaikan harga pasar itu.
e.      Resiko Likuiditas.
Yaitu resiko sulitnya likuiditas suatu investasi dengan mudah pada harga yang layak; pada umumnya wahana investasi yang diperdagangkan di pasar tipis (thin market), di mana permintaan dan penawaran kecil (seperti tanah mentash dilokasi terisolir dan terpencil) cenderung kurang likuid daripada yang diperdagangkan di pasar luas (broad market) seperti saham dan obligasi dari perusahaan besar yang terdaftar di pasar bursa.
f.        Resiko Pasar.
Yaitu resiko yang ditimbulkan oleh factor-faktor yang tidak tergantung dari wahana investasi, seperti peristiwa politik, ekonomi, social, selera dan preferensi investor, pengaruh setiap factor terhadap masing-masing jenis wahana investasi tidak sama, seperti ancaman perang di Timur Tengah yang kaya minyak akan menurunkan nilai dan hasil saham dari perusahaan minyak tetapi akan menaikkan nilai dan hasil saham perusahaan pesawat terbang militer.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hai, Bagaimana menurutmu? Ada komentar?